Coba Satu Hari Saja!

Coba Satu Hari Saja!

Ari Hardianah Harahap--

Derillia merebahkan tubuhnya di atas kasur di dalam kamarnya, dirinya merasa sangat lelah apalagi setelah peristiwa yang terjadi padannya beberapa saat lalu bersama seseorang laki – laki yang sangat menyebalkan.

Aksara Pramana Putra, sungguh laki – laki yang sangat menyebalkan menurut Derillia. Entahlah sedari tadi Derillia berusaha memejamkan matanya, tetapi hanya kejadian yang membuat dirinya membuat malu setengah mati tersebut lah yang terus berulang – ulang di pikirannya.

Flashback On

Derillia menangis dua kali lipat lebih kencang, sehingga dua orang laki – laki yang berasal dari rumah depannya keluar untuk melihat keributan apa yang terjadi.

“eh ada ayah sama abang” ucap Aksara sambil cengengesan tidak jelas, karena tatapan tajam yang dilayangkan dua orang laki – laki tersebut kepadanya.

“lo apain nih anak gadis orang sampe nangis kejer gini ?” tanya Aksero, abang aksara.

“tadi Aksara cuman niat bercanda, terus dia bilang Aksara titisan genderuwo. Yah, Aksara kagak terimalah di bilan titisan genderuwo, terus dianya juga mau teriak minta tolong. Sebelum dianya teriak, Aksara nutup mulut dia pake tangan Aksara dan bilang Aksara bakal ngemakan dia kalo dia tetep teriak” jelas Aksara kepada Aksero. Selama Aksara menejelaskan, selama itu Andre ayah Aksara mencoba menenangkan Derillia.

Aksero yang mendengarkan penjelasan Aksara tidak dapat menahan tawanya. Entahlah apa yang lucu bagi Aksero, tapi menurut Aksara disana tidak ada yang lucu sama sekali. 

“Ya udah, maafin Aksara ya sayang. Dianya Anaknya memang jahil. Lain kali kalo dia ngegangu kamu terjang aja lain kali.” Ucap Andre kepada Derillia sambil mengelus rambut Derillia lembut.

“iya om.” Ucap Derillia pelan sambil menunduk. Lalu Andre menatap tajam Aksara, Aksara yang di tatap hanya menunjukkan senyum lebar sambil mengangkat dua jarinya berbentuk peace.

“Aksara minta maaf sama lia.” Ucap Andre kepada Aksara.

“Hehehe.... iya yah. Ini Aksara juga bakal minta maaf.” Ucap Aksara kepada ayahnya. “ Maafin gue ya, becandanya berlebihan.” Ucap Aksara kepada Derillia sambil cengar – cengir tidak jelas setelahnya.

“hmm..” jawab Derillia membalas perkataan Aksara. “Kalo gitu ayah tinggal kalian. Mumpung kalian belum pada kenal, enaknya kalian kenalan satu sama lain.” Ucap Andre lalu pergi meninggalkan Aksara, Aksero, dan Derillia.

“Gue Aksero, Aksero Pramana putra. Primadona Universitas CNX di seantero kota Jakarta. Yang gantengnya melebih David Capricon” Ucap Aksero sambil mengelurkan tangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: