Proyek Migas 200 Juta Barel di Jambi Riau Kepri Ditekel Perusahaan Suami Puan Maharani

Proyek Migas 200 Juta Barel di Jambi Riau Kepri Ditekel Perusahaan Suami Puan Maharani

PT Rukun Raharja Tbk yang kini dikenal sebagai perusahaan penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir-Foto: Dok www.raja.co.id-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Proyek migas 200 juta barel oil ekuivalen atau 200 juta MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent) di wilayah Jambi Riau dan Kepri tahun 2023 ini ditekel oleh perusahaan milik suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro Sukmonohadi.


Perusahaan Happy
Hapsoro itu bernama PT Rukun Raharja Tbk. Perusahaan ini konsorsium dengan PT Cipta Niaga Gemilang dan tercatat sebagai pemenang lelang kontrak bagi hasil WK Jabung Tengah.

Total investasi komitmen pasti dari kerjasama bagi hasil WK Jabung Tengah adalah sebesar USD16.550.000 atau sekitar Rp248,166 Miliar dan bonus tanda tangan sebesar USD150.000 atau sekitar Rp 2,249 Miliar.

Melihat dari situs resminya, PT Rukun Raharja Tbk tertulis berpengalaman dalam proyek migas, mulai dari infrastruktur gas, perdagangan gas, pembangkit listrik, hulu energi hingga oil and gas service.

Dari performa keuangannya, saham suami Puan Maharani Happy
Hapsoro yang berstatus individu lokal di PT Rukun Raharja Tbk berjumlah 1.377.872.000 lembar dengan persentasi kepemilikannya 32,60 persen atau  senilai USD3.574.011 setara Rp53,5 Miliar (kurs terkini Rp14.994).

Kemudian 31,54 persen saham lainnya dimililki oleh PT Sentosa Bersama Mitra yang juga masih milik Happy
Hapsoro, sisanya 35,86 persen saham masyarakat.

Perjalanan Perseroan ini bermula dari bisnis properti (real estate). Seiring perkembangan usaha, pada 22 Januari 2003, Rukun Raharja resmi terdaftar sebagai Perusahaan Terbuka melalui pencatatan saham di Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham RAJA.

BACA JUGA:Perusahaan Suami Puan Maharani Naik Kuasa Kendalikan Bisnis Bukit Uluwatu Villa Bali

BACA JUGA:Mengintip Proyek-Proyek Migas Perusahaan Happy Hapsoro Suami Puan Maharani

BACA JUGA:Sempat Digarap Perusahaan Amerika Kini Migas Jambi Ini Digarap Perusahaan Qatar, Kontrak Hingga 2042

Dalam menggarap proyek Migas WK Jabung Tengah yang ada di wilayah Provinsi Jambi, Riau dan Kepri, perusahaan milik suami Puan Maharani RAJA memang konsorsium dengan PT Cipta Niaga Gemilang.

Mengutip dari situs resminya, disebut bahwa PT Cipta Niaga Gemilang merupakan perusahaan pemasok gas alam dan pasokan umum untuk peralatan, suku cadang dan konsumsi yang terkait dengan industri migas.


Hingga akhirnya pada tahun 2010, perusahaan ini beralih menjadi penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir yang fokus menjalankan empat pilar bisnis utama, yaitu Infrastruktur Gas, Perdagangan Gas, Pembangkit, dan Bisnis Hulu Energi.

Saat ini PT Cipta Niaga Gemilang terus mengembangkan bisnisnya di bidang energi, antara lain melalui akuisisi usaha terkait empat pilar bisnis utama maupun pengembangan dan pembangunan proyek dalam industri sejenis dan turunannya.

BACA JUGA:Perusahaan Hongkong Kontrak 20 Tahun Garap Migas Jambi, Nilai Investasi Hampir Rp1 Triliun

BACA JUGA:Jambi Riau Kepri Happy Nilai Investasi WK Jabung Tengah Tembus Rp248,166 Miliar

Adapun perjanjian kerjasama telah ditandatangi antara SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Cipta Niaga Gemilang konsorsium dan PT Rukun Raharja Tbk di Jakarta, Rabu (25/1), disaksikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji.

Gubernur Jambi Al Haris mengatakan penandatanganan kontrak ini merupakan langkah bagus di tengah gencarnya pemerintah Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan migas nasional. Al Haris berharap, dalam operasinya nanti bisa melibatkan tenaga kerja lokal yang potensial.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dikutip dari www.esdm.go.id mengatakan, WK Jabung Tengah dan WK West Kampar yang berlokasi di Sumatera bagian Tengah, potensinya cukup baik. dari sisi market atau pasar tidak ada masalah.

Selain untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera bagian tengah juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Barat dan Batam, bahkan jika masih berlebih bisa ekspor ke Singapura.

“Jadi dari segi market tidak ada masalah. Kalau masih ada lebihan juga, bisa diekspor,” kata Dwi. Ia juga berharap agar kedua WK dapat segera dioperasikan sehingga dapat menambah produksi migas nasional. (dpc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: