Jambi Riau Kepri Happy Nilai Investasi WK Jabung Tengah Tembus Rp248,166 Miliar

Jambi Riau Kepri Happy Nilai Investasi WK Jabung Tengah Tembus Rp248,166 Miliar

Ilustrasi operasi Wilayah Kerja Migas di laut. WK Jabung Tengah mencakup wilayah darat dan laut di tiga provinsi yaitu Jambi, Riau dan Kepri-Foto: Dok Kementerian ESDM-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kontrak kerja sama Wilayah Kerja (WK) Jabung Tengah telah ditandatangani oleh pemenang lelang Blok Jabung tahun 2023.


Ada tiga provinsi yang happy dengan Kontrak kerja sama WK Jabung Tengah ini, yaitu Provinsi Jambi, Riau dan Provinsi Kepri.

Mengutip data dari Kementerian ESDM, WK Jabung Tengah memiliki potensi cadangan perkiraan sumber daya sebesar 200 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent).

Total investasi komitmen pasti dari WK Jabung Tengah adalah sebesar USD16.550.000 atau sekitar Rp248,166 Miliar dan bonus tanda tangan sebesar USD150.000 atau sekitar Rp 2,249 Miliar asumsi hitungan Rp14.994 per USD.

Jambi Riau Kepri happy karena kehadiran WK Jabung Tengah otomatis akan ikut mendongkrak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam migas bagi daerah penghasil sesuai dengan porsi yang ditetapkan dalam undang-undang.

WK Jabung Tengah memang berada di wilayah administrasi segi tiga daerah, luas area WK Jabung Tengah mencapai 8.728,34 km2. Tersebar di daratan dan juga laut mencakup Provinsi Jambi, Riau dan Kepri.

WK Jabung Tengah dioperasikan oleh konsorsium migas PT Cipta Niaga Gemilang dan PT Rukun Raharja Tbk sebagai pemenang lelang.

BACA JUGA:Proyek Migas 200 Juta Barel di Jambi Riau Kepri Ditekel Perusahaan Suami Puan Maharani

BACA JUGA:Perusahaan Hongkong Kontrak 20 Tahun Garap Migas Jambi, Nilai Investasi Hampir Rp1 Triliun

Gubernur Jambi Al Haris mengatakan penandatanganan kontrak ini merupakan langkah bagus di tengah gencarnya pemerintah Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan migas nasional.

Al Haris berharap, antara Pemprov Jambi dengan operator WK dan pemerintah pusat melalui Ditjen Migas dan SKK Migas untuk bisa berkoordinasi dengan baik. “Kami siap mendukung apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Pusat,” ujar Al Haris usai penandatanganan kontrak Januari 2023 lalu di Kementerian ESDM Jakarta.

Dalam realisasinya, Al Haris juga berharap operator migas yang akan terlibat bisa melibatkan tenaga kerja lokal yang potensial.

BACA JUGA:Sempat Digarap Perusahaan Amerika Kini Migas Jambi Ini Digarap Perusahaan Qatar, Kontrak Hingga 2042

“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dunia global namun yang pasti, apa yang bisa hari ini kita lakukan, maka kita lakukan dengan baik dan pada akhirnya dapat bermanfaat positif dalam rangka penerimaan negara,” tambahnya.

Tak hanya WK Jabung Tengah, di waktu yang sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama WKWest Kampar. WK West Kampar berlokasi di wilayah administrasi Provinsi Riau dan Sumatera Utara.

WK ini memiliki potensi sumber daya migas sebesar 130 MMBO di mana pada WK tersebut juga terdapat lapangan yang telah berproduksi yaitu Lapangan Pendalian dengan OOIP 10,4 MMBO (2P Risk), Cumulative Production 0,8 MMBO dan Remaining Reserve 9,6 MMBO.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dikutip dari www.esdm.go.id mengatakan, WK Jabung Tengah dan West Kampar yang berlokasi di Sumatera bagian Tengah, potensinya cukup baik. dari sisi market atau pasar tidak ada masalah.

“Dua-duanya dari sisi market tidak ada masalah. Jika minyak, sudah jelas karena Indonesia masih impor banyak. Jadi manakala ada satu tetes saja minyak, sangat berharga untuk negara kita,” ujarnya.

Sementara dari sisi gas bumi, prospeknya cukup bagus karena bisa digunakan untuk kebutuhan Sumatera bagian tengah sendiri, juga pupuk.

PLN dan Pertamina Hulu Rokan juga membutuhkan pasokan gas bumi. Juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Barat yang infrastrukturnya sudah lengkap. Apabila nantinya masih ada kelebihan pasokan, maka bisa digunakan untuk kebutuhan di Batam dan Singapura.

“Batam juga akan berkembang pesat. Banyak yang berkirim surat minta gas. Jadi dari segi market tidak ada masalah. Kalau masih ada lebihan juga, bisa diekspor ke Singapura,” kata Dwi.

Lebih lanjut Dwi mengharapkan agar kedua WK dapat segera dioperasikan sehingga dapat menambah produksi migas nasional.

WK West Kampar merupakan WK Eksploitasi dan terhenti berproduksi tahun 2018. Sedangkan WK Jabung Tengah diharapkan dapat segera melaksanakan komitmen pastinya. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: