Tol Cijago Bikin Warga Cinere ke Bandara Soeta Cuma 10 Menit BBM Tak Sampai 1 Liter
Tol Cinere - Jagorawi (Cijago) khususnya pada Seksi 3B Junction Krukut - Cinere sepanjang 2,19 Km pada 18 Agustus 2023 telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF).-Dok Humas BPJT-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tinggal menunggu sertifikat laik operasi keluar maka sebentar lagi Tol Cinere-Jagorawi alias Tol Cijago akan bikin warga Cinere ke Bandara Soeta cuma 10 Menit dan habis BBM tak sampai 1 Liter.
Ya, Jalan Tol Cinere - Jagorawi sepanjang 14,64 kilometer (km) itu sebentar lagi akan tersambung utuh menyusul telah rampungnya ruas paling ujung di wilayah Cinere tepatnya Seksi 3B Junction Krukut – Cinere.
Menggunakan kecepatan sekitar 80 hingga 90 km per jam maka dalam waktu 10 menitan saja warga Cinere bisa sampai di Bandara Soekarno Hatta alias Bandara Soetta.
Menariknya lagi, tak butuh banyak BBM, warga Cinere juga hanya butuh BBM tak sampai satu liter untuk bisa sampai ke Bandara Soetta dengan sumsi menggunakan kendaraan kapasitas isi silinder 980-1200 cc.
Sekedar diketahui bersama, konsumsi BBM mobil LCGC sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 untuk motor (roda empat) bakar cetus api kapasitas isi silinder 980-1200 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit 20 km/liter.
Artinya, dengan Panjang Tol Cinere-Jagorawi yang hanya 14,64 km maka BBM yang dibutuhkan juga tak akan sampai 1 liter, dengan menggunakan kendaraan dengan kapasitas maksimal 1200 cc.
Tersambungnya Tol Cinere-Jagorawi menyusul dengan rampungnya Seksi 3B Junction Krukut - Cinere yang panjangnya sekitar 2,19 km. Seksi ini nanti akan berkesenambungan dengan ruas Tol Cinere-Jagorawi lain yang telah beroperasi sebelumnya.
Yaitu Seksi 1 Tol Jagorawi-Raya Bogor sepanjang 3,7 km, Seksi 2 Tol Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,5 km dan Seksi 3A Tol Kukusan-Junction Krukut sepanjang 3,5 km.
Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Polri 18 Agustus lalu telah melakukan evaluasi pada Seksi 3B Tol Cinere – Jagorawi.
"Untuk memastikan semua spesifikasi teknis, persyaratan dan perlengkapan jalan yang ada di ruas jalan tol telah sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas," jelas manajemen Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dikutip dari keterangan resminya dikutip Jambi Ekspres Sabtu (26/8/2023).
Biasanya, jika uji laik fungsi selesai dilaksanakan maka tinggak menunggu sertifikat laik operasinya keluar.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang nanti akan mengeluarkan sertifikat, jika sertifikat keluar maka jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi 3B Junction Krukut – Cinere siap ditancap gas.
Ruas tol ini akan dioperasikan oleh PT Translingkar Kita Jaya selaku badan usaha jalan tol (BUJT).
Setelah selesai Jalan Tol Cijago dan dioperasikan nanti, bisa langsung terhubung dengan jaringan Jalan Tol JORR 2 lainnya seperti tersambung ke Jalan Tol Serpong - Cinere, Jalan Tol Cengkareng - Kunciran, Jalan Tol Kunciran – Serpong, sampai ke Jalan Tol Cimanggis - Cibitung dan Jalan Tol Cibitung – Cilincing.
“Semoga selesainya Jalan Tol JORR 2 nanti bisa jadi pilihan jalan yang dilewatin dan mengurai kemacetan di Jabodetabek ya,” tambah keterangan BPJT dalam keterangannya.
BPJT juga menginformasikan bahwa rumah yang masih kokoh berdiri di tengah proyek Tol Cinere-Jagorawi juga sudah tidak ada lagi.
“Tenang, rumah yang kemarin viral ada ditengah Jalan tol sudah gak ada kok,” lanjut keterangan BPJT.
Rumah itu menantang di tengah ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) tepatnya di Limo, Kota Depok.
Rumah tengah proyek tol itu sudah dibongkar sejak 24 Juli 2023 lalu. Persoala rumah itu muncul bukan karena tersandung proses biaya ganti rugi namun karena kepemilikan tanah yang terkait dengan 4 orang.
Pemerintah telah membayar biaya ganti senilai Rp1,33 miliar untuk rumah dan tanah itu.
Terakhir BPN pun berhasil menyelesaikan permasalahan ini sehingga proses penggusuran tanah dan rumah sudah bisa dilakukan dengan lancar. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: