Belum Ada Kejelasan Kapan Diganti Rugi Warga Sumbar Tanam Padi di Lokasi Exit Tol Padang-Sicincin
Pemilik lahan Exit Tol Padang-Sicincin menanam padi di lahan exit tol karena tak ada juga kejelasan kapan ganti rugi dilaksanakan-Foto: Tangkap Layar Youtube Minang Yes-
PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Exit Tol Lubuk Alung di ruas Tol Padang-Sicincin ditanami padi oleh warga Sumbar, hal ini menyusul dengan belum adanya kejelasan dan belum ada kepastian kapan proses ganti rugi dilakukan.
Arya, salah satu warga Kecamatan Lubuk Alung di STA 19 Tol Padang-Sicincin mengatakan, mereka belum mendapat informasi kapan lahan milik keluarganya mulai diambil alih oleh pemerintah.
Karena itu, Arya dan beberapa warga lain memutuskan untuk menanami kembali padi di sawahnya yang terdampak Tol Padang-Sicincin itu.
Arya mengetahui bahwa lahan milik keluarganya dan warga lain akan menjadi lokasi exit Tol Lubuk Alung setelah mereka didatangi oleh tim pembebasan lahan.
Semua berkas diakui Arya telah pula diserahkan dan dilengkapi. Ia dan warga lain yang punya lahan di sepanjang trase Exit Tol Lubuk Alung juga mengalami proses yang sama dengan Arya, diminta melengkapi berkas.
“Kayaknya semua pemilik lahan di jalur exit tol ini juga belum dapat kabar pasti kapan pencairan ganti rugi lahan mereka,” ujar Arya dikutip dari Padang Ekspres.
Karena merasa tak ada kejelasan, Arya dan warga lain kemudian mulai kembali beraktivitas seperti biasa di lahan yang ada.
Juni 2023 lalu Arya telah menyemai bibit padi dan jika telah tumbuh daunnya akan persiapan untuk mulai bercocok tanam kembali.
Arya berharap pemerintah segera memberi kejelasan kapan jadwal ganti rugi dilakukan, jika memang tidak jadi pun tetap beri kabar.
Warga merasa terlalu lama menunggu kepastian dan tak mau lahan tidur terlalu lama, kini lahan tetap mereka garap karena ada pula ketakutan jangan-jangan proses ganti rugi tak dilakukan tahun ini.
Tapi jika memang nanti akan diambil alih pemerintah, Arya Bersama warga lain berencana akan meminta dispensasi agar tanaman padi yang sudah ditanam ini jangan dulu dihancurkan namun tunggu sampai mereka panen.
Sebenarnya warga juga berharap agar proses ganti rugi bisa dilakukan dengan cepat agar tak ada yang menjalani harinya dalam keraguan. Ragu nanti jika lahan digarap malah diambil alih.
Sebaliknya, jika tak digarap eh malah takutnya tidak juga diambil alih.
Arya pun dan beberapa warga Lubuk Alung lain yang lahannya terdampak Exit Tol Lubuk Alung dan telah menyetujui lahannya diserahkan kepada pemerintah, berharap agar proses ganti rugi dipercepat agar mereka bisa mengambil Langkah ke depannya.
BACA JUGA:Amboi.. Pesona Kecantikan Tol Padang-Sicincin Mulai Tersingkap
BACA JUGA:Tol Sumbar Gunakan Pembatas Tahan Banting Dihantam Beban 13 Ton Masih Aman
“Lahan ini kan milik perorangan dan kaum. Kalau perorangan atau kaum itu tidak bermasalah, ya proses saja. Tidak harus dikait-kaitkan jika ada lahan lain yang bermasalah,” sarannya lagi.
Exit Tol Lubuk Alung memang dibuat atas permintaan Pemerintah Sumbar, semula Tol Padang-Sicincin sepanjang 36 Km hanya ada satu exit tol yaitu di STA 35+900 di Kayu Tanam Kepalo Ilalang Tarok City.
"Tadi cuma satu exit tol, kita bermohon (minta satu lagi ke HK)," ujar Wagub Audy Joinaldy beberapa waktu lalu.
Tujuannya agar bisa memberi dampak ekonomi terhadap masyarakat Lubuk Alung dan sekitarnya juga.
BACA JUGA:Rancak dan Estetik! Tol Sumbar Mengiris-ngiris Rel Kereta Api
Pantauan di lokasi Exit Tol Lubuk Alung melalui akun Youtube Minang Yes yang ditayangkan 23 Agustus 2023, terlihat tanaman padi sudah menghijau di lokasi exit tol dan belum ada proses pembersihan lahan dan tidak ada tanda-tanda sedang dikerjakan.
Masih Proses Penetapan Lokasi
Terkait dengan lahan Exit Tol Lubuk Alung yang belum juga diproses ganti ruginya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengatakan, lahan di area ini memang masih proses penlok alias penetapan lokasi.
"Untuk Pemlok I dan II sudah selesai, tidak ada masalah. Tinggal satu lagi untuk exit di daerah Lubuk Alung," kata Hadi Tjahjanto saat mengunjungi lokasi pembangunan jalan Tol Padang-Sicincin pada Selasa (12/6/2023) lalu.
Hadi mengatakan, BPN menunggu penlok dari pemerintah daerah.
Jika penlok sudah diumumkan, baru kemudian BPN melakukan proses pengadaan lahan yang terdampak exit Tol Lubuk Alung.
BACA JUGA:Jika Tol Pekanbaru-Padang Finish Orang Malaysia Bisa ke Gunung Kerinci Sehari Sampai Singgah di Bukittinggi
Proses pengadaan tanah juga tak bisa dilakukan langsung bayar namun dimulai dulu dengan tahapan sosialisasi, musyawarah dan kemudian baru proses pembayaran uang ganti untung lahan yang terdampak.
"Pak Gubernur mengeluarkan penlok dan Kementerian ATR/BPN melakukan pengadaan tanah, Komisi II DPR RI mengawasi,. Kita akan keroyok, Insyaallah secepatnya," lanjut Hadi lagi. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: