Aksi Lilin untuk Brigadir Yosua di Tugu Juang Jambi, Fakta Baru Terus Bergulir
Aksi lilin untuk Brigadir Yosua di Jambi (16/8). Foto : Diky/Jambi Ekspres--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kalangan mahasiswa menggelar aksi lilin atas meninggalnya Brigadir J sebagai bentuk narasi solidaritas duka cita yang mendalam terkait peristiwa tersebut.
Sekitar 40 orang yang terdiri dari OKP Cipayung plus Jambi hadir dalam aksi tersebut di Tugu Juang, Kota Jambi, Jambi, Selasa (16/8).
Hengki Tornado selaku koordinator lapangan aksi tersebut menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memonitoring perkembangan kasus yang menimpa Brigadir J.
"Jangan main mata, karena kami OKP Cipayung plus siap 24 jam memonitoring kasus tersebut," jelasnya.
Dia berharap agar Kapolri dan Presiden sebagai pemegang kendali kekuasaan, melalui Kapolri dapat menuntaskan kasus terkait meninggal nya Brigadir J secara tuntas
Berbagai rangkaian kegiatan seperti menabur bunga, pembacaan doa, serta narasi menjadi penghias aksi tersebut.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cab. Jambi, Eldaniel mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan berdasarkan kepentingan kemanusiaan yang dinilai telah tercoreng akibat peristiwa tersebut.
Diketahui sejumlah aparat kepolisian turut hadir untuk mengamankan rangkaian kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan mengheningkan cipta oleh setiap peserta aksi.
Fakta Baru Terus Muncul
Pengacara Brigadir Yoshua alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan fakta baru yang terjadi di Magelang antara Putri Candrawathi, Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J sebelum mereka berangkat ke Jakarta.
Kamaruddin mengatakan, di Magelang ada acara ulang tahun pernikahan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Namun terjadi pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri, sehingga Ferdy Sambo putuskan untuk kembali ke Jakarta lebih dulu.
"Di Magelang itu hanya ada ultah perkawinan ke-22. Di dalam ultah itu memang segera terjadi pertengkaran antara si bapak dan si ibu. Sehingga si bapak pergi meninggalkan ultah itu segera setelah acara selesai, dengan meninggalkan istri maupun anak dan ajudan," ujar Kamaruddin di gedung Bareskrim Polri, Selasa 16 Agustus 2022.
Kamaruddin bilang, usai acara ulang tahun itu, Putri terlihat bahagia, happy. Putri sempat memotret Brigadir J yang sedang menyetrika baju Putri.
Putri memotret kegiatan Brigadi J itu dan mengirim fotonya ke keluarga Brigadir J melalui WhatsApp.
"Kemudian si ibu pulang dari situ, happy Happy si ibu, dia masih ber-WhatsApp ria dengan adik daripada almarhum dengan cara memotret almarhum (Yoshua) lagi menyetrika baju. Menyetrika baju anak Ferdy Sambo maupun Ibu Putri," jelas Kamaruddin.
"Lalu ketika dipotret almarhum setrika baju, baju sekolah, dikirim ke adiknya (Yoshua). 'Lihat ini abang kau ni, rajin kali, kau datanglah ke sini bantuin abangmu'. Dia multitalenta, sampai bingung mau kasih gaji berapa, karena banyak yang dikerjakan. Bukan hanya sebagai ajudan, tapi sampai menyetrika baju anak," kata Kamaruddin menirukan pesan WA dari Putri.
Dari situ, Kamaruddin mengatakan, Putri tidak memiliki masalah dengan Brigadir J.
"Artinya di situ Ibu Putri tidak ada masalah, to? Tidak terguncang, to? Kemudian adiknya juga menyampaikan selamat ulang tahun perkawinan yang ke-22, bahkan diajak 'Kamu ke sini, kamu ada off nggak, ada libur nggak?', 'Oh iya, Bu, saya lagi piket'. Jadi artinya ibu itu normal-normal saja," beber Kamaruddin.
Kamaruddin menilai, pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut terjadi sesuatu di Magelang yang melukai harkat dan martabat keluarga, diduga hanya dibuat-buat. Sebab hubungan Putri dan Brigadir J baik-baik saja.
"Balik ke Jakarta juga normal, jadi terkait dengan tuduhan Ferdy Sambo yang menyatakan ada sesuatu di Magelang, dialah yang ada sesuatu dengan Ibu, dan dialah yang ada sesuatu dengan si cantik. Kalau dengan Yoshua atau almarhum, itu tidak ada, baik-baik saja," kata Kamaruddin.
Sebelumnya, tim Bareskrim Polri telah memeriksa Irjen Ferdy Sambo. Dalam pemeriksaan itu, Ferdy Sambo mengaku telah terjadi peristiwa di Magelang yang membuatnya emosi terhadap Brigadir J.
"Saya ingin menyampaikan satu hal bahwa di dalam keterangannya Tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC," kata
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam jumpa pers, Kamis 11 Agustus 2022.
"Telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Yoshua," kata dia.(mg2/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: