Sebelum Peti Ditutup, Ibu Kandung Yosua Diberi Kesempatan Mengucapkan Salam Perpisahan. Pilu, Ini Kalimatnya..
Mahfud MD geleng-geleng kepala saat kuasa hukum Brigadir J bongkar kejanggalan autopsi pertama.-Jambi Ekspres -
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Selama proses autopsi ulang Brigadir Yosua di Sungai Bahar Rabu (27/7), Rosti Simanjuntak, Ibu kandung Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J adalah orang yang terlihat paling terpukul.
Pagi sebelum pembongkaran makam, tubuh Rosti yang terlihat lemah masih kuat meronta dalam kesedihan, mengingat kembali putranya yang telah pergi.
yamaha--
Seakan tak percaya atas apa yang ia hadapi, Rosti menangis histeris minta tolong agar kematian anaknya segera dicari penyebabnya.
Rosti juga berteriak memanggil nama Putri Chandrawati, seorang perempuan yang dikait-kaitkan dengan kematian Brigadir J.
Putri dianggap Rosti menjadi orang yang ikut bertanggung jawab atas kematian putranya pada 8 Juli 2022 lalu.
“Mana Bu Putri, mana tanggung jawabmu Bu Putri, kebohongan semua, kamu seorang ibu, mana nalurimu seorang ibu, mana Bu Putri,” teriak Rosti.
Sekedar mengingatkan, Putri adalah istri Kadiv Propam non Aktif Irjen Ferdy Sambo yang merupakan mantan komandan Brigadir J.
Adapun proses autopsi ulang yang dilakukan hari ini berjalan dengan lancar, Pagi didahului dengan doa oleh pendeta, kemudian proses ekshumasi atau penggalian makam dilakukan pukul 07.35 WIB dan selesai pukul 08:13 WIB.
Ekshumasi dikerjakan oleh lima penggali dengan sangat hati-hati. Setelah peti dikeluarkan, tidak langsung diangkut ke ambulance, namun peti oleh petugas dibuka untuk memastikan bahwa jenazah yang baru digali itu adalah jenazah Brigadir J.
Pemeriksaan isi peti putih ini disaksikan langsung oleh keluarga Brigadir J. Setelah dipastikan, peti kemudian kembali ditutup lalu diangkat ke ambulance dan langsung dibawa ke RSUD Sungai Bahar.
Proses autopsi pun berlangsung aman, waktu lima jam terasa sebentar, tim dokter memang serius sekali memeriksa karena yang menunggu bukan hanya keluarga Yosua Hutabarat tapi rakyat Indonesia.
Setelah melalui semua itu, kemudian jenazah Brigadir J kembali dimasukkan ke peti. Dan pada momen inilah, sang ibu, Rosti Simanjuntak diberi kesempatan melihat kembali jenazah Brigadir J.
Dalam satu ruangan di RSUD Sungai Bahar, oleh petugas, peti dibiarkan terbuka. Kemudian Rosti didampingi keluarga inti lainnya, menyaksikan kembali wajah Brigadir J di dalam peti, untuk terakhir kalinya.
Momen ini pun terekam oleh salah satu keluarga, Rohani Simanjuntak dan ditayangkan secara langsung di Facebook pribadinya. Rosti sang Ibu di momen ini terlihat menangis kembali. Berkali-kali ia memanggil nama anaknya Yosua. “Inilah kebaikan yang kau dapatkan anakku,” ujar Rosti.
Ia pun mengucapkan kalimat perpisahan dengan suara yang terdengar pilu. “Selamat jalan anakku, bersama Tuhan lah kau nak, bersama Tuhan lah kau sayangku,” ujar Rosti.
Berkali-kali Rosti mengucapkan selamat jalan. Hingga akhirnya waktu pertemuan ini pun berakhir. Keluarga kembali diminta keluar dari ruangan, peti ditutup kembali .
Pihak keluarga kemudian menyerahkan Brigadir J ke pihak Polri untuk dimakamkan secara kedinasan. Sebuah rangkaian bunga menghiasi ujung peti dengan foto Brigadir J terbingkai rapi.
Proses pemakaman berlangsung dengan tertib. Terlihat petugas kepolisian berbaris sesuai posisinya. Setelah peti dimasukkan ke tanah, Rosti dan keluarga kembali mendapat kesempatan, melempar tanah ke liang lahat sebagai tanda, berakhir sudah tugas mereka, mengawal kehidupan Yosua, selama hidup di dunia hingga akhirnya pulang ke dunia keabadian.
"Selamat jalan anakku, selamat jalan sayangku.." samar-samar suara Rosti masih terdengar sangat lirih, lalu kemudian peti putih Yosua pun perlahan-lahan menghilang dari pandangan, menandakan Yosua benar-benar telah tiada. (aan/hfz/wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: