Kampung Bahagia Bukan Sekadar Janji Politik, Rp100 Juta per RT Wujud Pemerataan Pembangunan Dari Akar Warga
'Kampung Bahagia' Bukan Sekadar Janji Politik, Rp 100 Juta per RT Jadi Wujud Pemerataan Pembangunan dari Akar Warga-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tidak banyak kepala daerah yang berani menaruh kepercayaan besar kepada masyarakat di tingkat paling bawah.
Namun, Wali Kota Jambi Maulana justru melakukannya melalui program Kampung Bahagia sebuah inisiatif yang memberikan dana Rp100 juta langsung ke tiap RT untuk dikelola bersama warga.
Program ini bukan sekadar jargon, tapi kini benar-benar hidup di tengah masyarakat.
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jambi bahkan ikut turun tangan mengawal agar program ini berjalan bersih dan bebas dari maladministrasi.
BACA JUGA:Prabowo Lantik 10 Duta Besar RI, Berikut Nama-Namanya
Pada Rabu (8/10/2025), Ombudsman menggelar Diseminasi Sistem Pencegahan Maladministrasi Program Kampung Bahagia, di EV Garden, Kecamatan Paal Merah.
Kegiatan ini menjadi ruang terbuka untuk berdiskusi dan memastikan agar uang rakyat dikelola dengan cara yang benar dan transparan.
Bagi Maulana, Kampung Bahagia adalah jalan baru dalam menata pembangunan yang benar-benar menyentuh kehidupan warga. Ia menilai, selama ini pembangunan terlalu banyak diurus dari atas, sementara kebutuhan paling nyata justru ada di tingkat RT dan lingkungan.
“Program ini lahir dari semangat gotong royong. Kami ingin pembangunan dimulai dari lorong, dari RT, dari tempat warga hidup dan berinteraksi setiap hari,” kata Maulana.
Menurutnya, dana Rp100 juta per RT bukanlah hadiah, tapi bentuk kepercayaan pemerintah kepada masyarakat, agar mereka bisa menentukan sendiri kebutuhan lingkungannya mulai dari perbaikan jalan, kegiatan sosial, hingga pemberdayaan ekonomi lokal.
“Tentu setiap program punya risiko. Tapi kami sudah menyiapkan pedoman dan pendampingan agar tidak terjadi penyimpangan. Kami ingin kepercayaan ini dijaga bersama,” tegasnya.
Wali Kota Maulana mengakui bahwa program ini tidak memiliki acuan dari daerah lain. “Tidak ada contoh. Ini program pertama di Indonesia,” ujarnya bangga.
Untuk tahap awal, 67 RT dijadikan proyek percontohan, dan pada tahun depan direncanakan seluruh 1.650 RT di Kota Jambi akan menerapkannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



