Dialog Budaya di Museum Siginjei, Generasi Muda Penjaga Warisan Budaya
Dialog Budaya di Museum Siginjei, Generasi Muda Penjaga Warisan Budaya--
JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Siginjei kembali menggelar kegiatan edukatif kebudayaan melalui acara Dialog Budaya yang berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025. Dengan mengusung tema “Museum di Hatiku, Lestari Budayaku”, kegiatan yang berlangsung di ruang introduction ini diikuti oleh pelajar SMA serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jambi. Topik khusus yang dibahas dalam forum ini adalah “Generasi Muda Penjaga Warisan Budaya”.
BACA JUGA:Warga Parit Culum II Temukan Pria Meninggal di Dalam Rumah
Dialog Budaya ini menjadi wadah diskusi interaktif antara peserta dengan narasumber yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal. Melalui dialog ini, para generasi muda diajak memahami pentingnya menjaga identitas daerah melalui peninggalan sejarah, tradisi, dan kearifan lokal yang tersimpan di museum.
BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan, Polda Jambi Gelar Panen Raya Jagung Kuartal III
Dua pemateri utama hadir dalam kegiatan ini, yakni Hafiful Hadi Sunliensyar, dosen Arkeologi Universitas Jambi, serta Rimala Isma, pegiat seni Jambi. Dalam paparannya, Hafiful menekankan bahwa museum dapat menjadi sarana pendidikan efektif untuk menyampaikan informasi tentang sejarah dan budaya kepada generasi muda. Sementara Rimala menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan rasa bangga pada budaya sendiri agar generasi muda lebih terdorong untuk berkunjung ke museum dan terlibat aktif dalam pelestarian. “Budaya adalah jati diri bangsa. Jika generasi muda tidak mengenal dan mencintainya, maka kita akan kehilangan akar yang menjadi penguat persatuan,” ungkap Hafiful, salah satu pemateri dalam diskusi.
BACA JUGA:Kalahkan Alwi, Jonatan Christie Tembus Final di Korea Open
Suasana dialog berlangsung hangat, ditandai dengan antusiasme peserta yang aktif bertanya dan menyampaikan pandangan. Mereka menyadari bahwa pelestarian budaya tidak hanya melalui seni pertunjukan, tetapi juga bisa dilakukan dengan mendokumentasikan, mempublikasikan, hingga menghidupkan kembali tradisi di lingkungan masing-masing.
BACA JUGA:Resmi! Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Oktober-Desember 2025 Tetap
Kasi Bimbingan dan Publikasi Museum Siginjei, Haristo Ariguna, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya museum memperkuat perannya sebagai pusat edukasi. “Museum tidak hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang dialog yang menghubungkan generasi muda dengan identitas budaya mereka,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda Jambi yang tidak hanya bangga dengan budayanya, tetapi juga mampu menjadi agen pelestarian. Dengan begitu, warisan budaya yang ada akan tetap terjaga dan relevan di tengah perkembangan zaman.
Dialog Budaya ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan bertema Museum di Hatiku, Lestari Budayaku yang digelar sepanjang September 2025. Rangkaian acara tersebut menunjukkan komitmen Museum Siginjei dalam membangun kesadaran budaya masyarakat, membantu mereka memahami serta menghargai warisan budaya, sekaligus menumbuhkan rasa bangga agar tradisi tetap lestari dan diwariskan ke generasi mendatang. (kar)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



