Dapat Kucuran Rp 23 T, Jalan Tol Jambi-Rengat Segera Dibangun ,Lewati 16 Desa di Provinsi Jambi
Jalan Tol Trans Sumatera( JTTS)--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jalan Tol Jambi-Rengat, Provinsi Riau yang juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tetap dilanjutkan pembangunannya.
Jalan tol yang menghubungkan antara Provinsi Jambi dengan Provinsi Riau ini dilanjutkan pembangunanya setelah mendapat kucuran pinjaman dana dari AIIB atau Asian Infrastructure Investment Bank sebesar Rp 23 triliun.
jalan Tol Jambi-Rengat sendiri memiliki panjang 198 km yang terbagi Provinsi Jambi sepanjang 116,5 km dan Provinsi Riau 81,5.
Di Provinsi Jambi tercatat ada 16 desa serta 3 Kabupaten yang akan dilalui jalan tol Jambi-Rengat.
Adapun desa – desa yang akan dilintasi tol Jambi – Rengat yakni di Kabupaten Muaro Jambi, ada Desa Danau Sarang Elang, Desa Pijoan, Desa Pematang Jering di Kecamatan Jaluko.
BACA JUGA:Medan-Kisaran Hanya 2 Jam, Medan-Danau Toba 1,5 Jam, Dua Tol Trans Sumatera Ini Beroperasi
Kemudian di Kecamatan Sekernan, ada Desa Tan-tan, Desa Rantau Majo, Desa Gerunggung, Desa Bukit Baling, Desa Suko Awin Jaya.
Beberapa desa di Kabupaten Batang Hari juga akan terdampak. Di Kecamatan Pemayung jalan tol Jambi – Rengat akan melewati Desa Selat.
BACA JUGA:Bukan Main! Dana untuk Proyek Tol Jambi-Rengat Disokong 57 Negara
Selanjutnya di Kabupaten Tanjab Barat, jalan Tol Jambi – Rengat akan melalui desa Dusun Mudo di kecamatan Muara Papalik. Desa Kuala Dasal, Desa Pelabuhan Dagang, desa Brasau, dan desa Taman Raja di Kecamatan Tungkal Ulu. Kemudian desa Teluk Pengkah di Kecamatan Tebing Tinggi, serta desa Rawa Kempas di Kecamatan Batang Asam.
BACA JUGA:Demi Jalan Tol Jambi-Rengat Hutan Riau Seluas 736 Hektar Ditebas!
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Ibnu Kurniawan menyatakan pihaknya menyambut baik atas kembali diprogramkan pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat.
BACA JUGA:Wow! HK Rilis Peta Jalan Tol Jambi-Rengat Plus Nama Daerah yang Akan Diterabas
“Jambi-Rengat memang sampai saat ini masih tetap diprogramkan. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB),” kata Ibnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: