Amazing! Mapala UIN Sutha Berhasil Membuat Peta Jalur ke Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun, Ternyata di Sana
Mapala Sutha Jambi berhasil membuat peta jalur ke Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun-Foto: Istimewa-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Amazing! Kini terkuak satu lagi spot wisata alam yang menarik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Namanya Air Terjun Buluh Kuring. Lokasinya terletak di Desa Muara Pemuat, Kecamatan Batang Asai.
Air terjun ini mungkin tak sepopuler air terjun lainnya di Jambi, seperti Air Terjun Segirincing Merangin, atau Air Terjun Telun Berasap Kerinci.
Lokasi yang sulit dijangkau, menjadi salah satu penyebab mengapa air terjun ini masih terbilang berat untuk dikunjungi wisatawan.
Namun kini, Mahasiswa Pecinta Alam UIN Sultan Thaha (Mapala Sutha) telah berhasil membuat jalur dan memetakan rute menuju Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun.
Rendi, Ketua Mapala Sutha kepada Jambi Ekspres mengatakan, pembukaan jalur dan pemetaan ini dilakukan setelah tim ekspeditor gunung hutan Mapala Sutha turun langsung ke lokasi air terjun pada Agustus 2023 lalu.
Jumlah tim mapala yang berangkat berjumlah 10 orang.
Melakukan perjalanan ke sana ternyata tidak lah sebentar. “Karena kita ke sana juga sekalian melakukan pemetaan dan pendataan, jadi kita menghabiskan waktu kurang lebih 7 hari dari kampus hingga pulang lagi ke kampus,” ujar Rendi.
BACA JUGA:Cara Naik Gunung Kerinci Tak Boleh Asal Mendaki
Misi Pembukaan Jalur
Misi awal Mapala Sutha membuka jalur dan membuat peta ke lokasi ini adalah agar masyarakat semakin mudah mendapat akses menuju Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun.
Tim Mapala Sutha Jambi--
Harapan berikutnya, setelah jalur ke sana dibuka dan dipetakan, diharapkan bisa mendukung perkembangan dunia pariwisata di Provinsi Jambi, dan air terjun ini bisa menjadi sektor ekonomi baru bagi masyarakat desa setempat karena menjadikannya sebagai spot wisata alam.
Permintaan Masyarakat
Kata Rendi, alasan utama Mapala Sutha memilih Air Terjun Sungai Buluh Kuring Sarolangun sebagai target pemetaan juga dilatarbelakangi oleh permintaan dari masyarakat desa dan Kades Desa Muara Pemuat.
“Warga dan pemerintah desa ingin jalur ini dipetakan sekaligus untuk memperkenalkan air terjun sebagai objek wisata desa,” jelas Rendi lagi.
BACA JUGA:Tak Setinggi Gunung Kerinci tapi Butuh 3 Hari 2 Malam Mendaki Gunung di Sumbar Ini
Apakah jalur ke sana sudah ada sebelumnya? Kata Rendi sudah pernah ada sebelumnya, hanya saja masih kurang begitu jelas.
Selama ini setiap warga punya jalurnya sendiri-sendiri untuk menuju ke lokasi, sehingga belum ada jalur khusus yang ditetapkan secara bersama di atas peta.
Perjalanan Tim Mapala Sutha Menuju Lokasi Air Terjun
Rendi menggambarkan, untuk bisa sampai ke lokasi Air Terjun Sungai Buluh Kuring, Tim Mapala Sutha melakukan perjalanan awal dari pusat kabupaten Sarolangun ke Desa Muara Pemuat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam perjalanan.
Kemudian, perjalanan dari Desa Muara Pemuat, membutuhkan perjalanan sekitar 4 jam trekking.
Tantangan saat melakukan ekspedisi ini juga diakuinya terbilang berat karena kondisinya masih hutan belantara.
BACA JUGA:Cara Naik Gunung Dempo Menembus Jalur Lutut Bertemu Dagu Hingga Sampai ke Puncak
“Ada jalan setapak, tapi itu hanya sekitar 1 jam perjalanan dari pintu rimba, selebihnya hutan belantara. Sehingga kami harus menebas kembali semak dan hutan untuk membuat jalur yang jelas,” lanjut Rendi lagi.
Salah satu jalan yang mereka tempuh untuk mempermudah pembukaan jalur ini adalah dengan menyusuri jalur air yang bersumber dari air terjun.
Perjalanan menjadi semakin seru karena melewati pinggir sungai dan juga menyeberangi sungai.
Amazing! Ternyata Air Terjunnya 3 Tingkat
Saat berhasil mencapai lokasi, tim Mapala Sutha langsung dibuat terkesima dengan kondisi Air Terjun Sungai Buluh Kuring.
“Air terjun Sungai Buluh Kuring ternyata memiliki 3 tingkatan air terjun setinggi 70 meter, saking tingginya, para tim pada saat itu hanya sampai pada tingkat yang pertama karena pertimbangan waktu,” lanjut Rendi.
Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun setinggi 70 meter--
Air terjun ini sangat berpotensi besar menjadi objek wisata. Keunikannya terletak pada ketinggian air terjun yang menjulang, memberi pesona yang sangat alamiah.
Bayangkan saja, air jatuh pada ketinggian yang menjuntai, belum lagi rute ke sana juga sangat menantang, cocok untuk mereka yang suka wisata alam.
Kendala dan Hasil Pemetaan
Bukan tanpa kendala, kegiatan ini kata Rendi dihadapi dengan kondisi jalan yang kurang memadai untuk menuju desa.
Sementara jalur yang dilalui untuk menuju lokasi air terjun, didominasi pula oleh semak belantara.
Meski demikian, hasilnya sangatlah memuaskan. Mapala Sutha akhirnya berhasil menemukan jalur dari Desa Muara Pemuat menuju Air Terjun Sungai Buluh Kuring kemudian dipetakan.
BACA JUGA:Mendaki Danau Gunung Tujuh Kerinci Sebaiknya Nginap Camping atau Balik Hari?
Total panjang jalur yang berhasil dibuat dan dipetakan adalah sepanjang 10 Kilometer.
Tim Mapala Sutha katanya Rendi juga telah menghabiskan waktu sekitar 2 hari untuk memetakan jalur ini sekaligus membuka jalur yang semak.
Peta jalur ke Air Terjun Buluh Kuring Sarolangun yang dibuat Mapala Sutha Jambi--
Mapala Sutha juga telah menyerahkan hasil pemetaan ini kepada pemerintah desa, untuk bisa ditindak lanjuti ke pihak kabupaten agar bisa dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat desa terutama untuk sektor wisata.
“Kemudian para tim ekspeditor juga ikut mempublikasikan dan mempromosikan lokasi tersebut dengan tujuan agar lokasi air terjun Sungai Buluh Kuring dapat menjadi objek wisata,” tambahnya.
BACA JUGA:Danau Gunung Tujuh Bersinar di Tengah Kawasan Situs Warisan Dunia
Baik melalui media sosial dengan membuat akun instagram yang dikelola oleh tim ekspedisi Mapala Sutha dan para pemuda desa setempat, juga mempromosikan melalui saluran media lainnya.
Mapala Sutha kata Rendi sangat senang bisa terlibat dalam pemetaan ini, ia juga mengucapkan terimakasih karena pihak kampus UIN SUTHA yang sangat mendukung kegiatan ini karena memang bertujuan mulia, agar memberi manfaat bagi banyak masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: