>

Usia 19-35 Tahun Paling Doyan Macet Bayar Pinjol

Usia 19-35 Tahun Paling Doyan Macet Bayar Pinjol

Banyak anak muda Indonesia yang macet bayar pinjol-Foto: Dona/Jambi Ekspres-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Usia produktif 19 hingga 35 tahun menjadi golongan yang paling doyan mengajukan pinjaman online (pinjol) lalu macet saat pembayaran.

Berbagai situs, platform dan aplikasi Pinjol memang memudahkan para debiturnya mengajukan pinjaman, akibatnya, banyak diantara golongan 19-35 ini yang dengan mudah mengajukan pinjaman.

Mereka yang masuk dalam generasi Z ini menurut data OJK menyumbang kredit macet pinjol dengan angka yang sangat fantastis, mencapai Rp782,16 miliar.

Angka ini naik cukup drastic disbanding tahun lalu yang hanya macet Rp765,11 miliar.

Generasi milenial Z ini tercatat memiliki rekening dengan jumlah mencapai 322.122.

Pinjol yang macet dengan durasi di atas 90 hari tunggakan bahkan juga telah mencapai  Rp1,94 triliun.

Mereka yang suka minjam uang di Pinjol ini menurut data OJK lebih didominasi oleh kaum adam dengan nilai Rp803,4 miliar.

Sebaliknya, kaum hawa ikut jadi penumbang yang suka utang pinjol dengan nilai Rp710,02 miliar.

Berikut daftar perusahaan pinjol yang debitur paling banyak macet, dengan tingkat kemacetan TWP90 di atas 5 persen.

1. KoinP2P sebesar 9 persen.
2. Pinjam Modal sebesar 5,65 persen.
3. Cashcepat sebesar 7,5 persen.
4. Pintek TKB90 sebesar 12,96 persen.
6. TrustIQ sebesar 33,13 persen.
7. Modal Nasional sebesar 6,34 persen.
8. TaniFund sebesar 63,93 persen
9. iGrow sebesar 46,56 persen
10. Indosaku sebesar 12,06 persen
11. Jembatan Emas persen 9,5 persen
12. Findaya sebesar 6,64 persen.

Seperti diinformasi oleh www.jambiekspres.co.id sebelumnya, OJK hingga saat ini telah merilis daftar pinjol resmi yang jumlahnya mencapai 148 perusahaan.

Berikut daftar pinjol resmi OJK Tahun 2023:

1.    360 Kredi.
2.    Adakami.
3.    Adamodal.
4.    Adapundi.
5.    Akseleran.
6.    Aktivaku.
7.    Alami.
8.    Amartha.
9.    Ammana.id.
10.    Asetku.
11.    Avantee.
12.    Awantunai.
13.    Bantusaku.
14.    Batumbu.
15.    Boost.
16.    Cairin.
17.    Cashcepat.
18.    Cicil.
19.    Crowde.
20.    Crowdo.
21.    Dana Syariah.
22.    Danabagus.
23.    Danabijak.
24.    Danacita.
25.    Danafix.
26.    Danai.id.
27.    Danain.
28.    Danakini.
29.    Danamas.
30.    Pinjol legal terbaru 2023 - Danamerdeka.
31.    Danarupiah.
32.    Dhanapala.
33.    Doeku.
34.    Dompet Kilat.
35.    Duha SYARIAH.
36.    Dumi.
37.    Easycash.
38.    Edufund.
39.    Esta Kapital Fintek.
40.    Ethis.
41.    Findaya.
42.    Finmas.
43.    Finplus.
44.    Fintag.
45.    Gandengtangan.
46.    Gradana.
47.    Igrow.
48.    Iki Modal.
49.    Indodana.
50.    Indofund.id.
51.    Indosaku.
52.    Investree.
53.    Invoila.
54.    Ivoji.
55.    Jembatan Emas.
56.    Julo.
57.    Kawancicil.
58.    Klik Kami.
59.    Klika2c.
60.    Pinjol legal 2023 - Klikcair.
61.    Klikumkm.
62.    Koinp2p.
63.    Komunal.
64.    Kredifazz.
65.    Kredinesia.
66.    Kredit Pintar
67.    Kredito.
68.    Kreditpro.
69.    Kta Kilat.
70.    Lahan Sikam.
71.    Lentera Dana Nusantara.
72.    Lumbungdana.
73.    Maucash.
74.    Mekar.
75.    Modal Nasional.
76.    Modalku.
77.    Modalrakyat.
78.    Papitupi Syariah.
79.    Pinjol legal 2023 - Pinjam Gampang.
80.    Pinjam Modal.
81.    Pinjam Yuk.
82.    Pinjamango.
83.    Pinjamduit.
84.    Pinjamwinwin.
85.    Pintek.
86.    Pohondana.
87.    Qazwa.id.
88.    Restock.ID.
89.    Ringan.
90.    Rupiah Cepat.
91.    Samakita.
92.    Samir.
93.    Sanders One Stop Solution.
94.    Singa.
95.    Solusiku.
96.    Tanifund.
97.    Taralite.
98.    Toko Modal.
99.    Trustiq.
100.    Uangme.
101.    Uatas.
102.    Uku (terbaru 2023)

Agar perusahaan pinjol ilegal atau bodong tidak kian merajalela, masyarakat juga terus diimbau untuk tidak menggunakan jasa pinjol yang tidak berizin atau tidak terdaftar di OJK.

Jangan sampai terjebak dalam praktik ilegal pinjol yang tidak bertanggung jawab dan yang tak kalah penting, gunakan Pinjol untuk Hal Yang Bermanfaat.

Misalnya untuk modal usaha ataupun untuk dana talangan dalam keadaan sangat darurat.

OJK juga menghimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan fasilitas pinjol untuk kebutuhan konsumtif, dimana hal itu hanya akan membebani keuangan di kemudian hari. Untuk membeli produk tidak penting dan hanya untuk gaya hidup. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: