HK Akan Tambah Terowongan Gajah di Ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Tapi Bukan di Tol Pekanbaru-Dumai

HK Akan Tambah Terowongan Gajah di Ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Tapi Bukan di Tol Pekanbaru-Dumai

Salah satu terowongan gajah di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai-Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan segera menambah terowongan gajah di ruas Tol Sumatera.

Hal ini disampaikan Ni Putu Oki Wiraswati, Vice President Management Risiko dan Kontrak Divisi PembangunanJalan Tol PT Hutama Karya (Persero), dalam acara seminar yang diikuti Jambi Ekspres Kamis (27/7/23).

Penambahan terowongan Tol gajah ini kata Oki tidak lagi di Tol pekanbaru-Dumai, namun di jalur Jalan Tol Trans Sumatera lainnya.

Sebelum ini, Hutama Karya juga telah membangun 5 terowongan gajah di ruas Tol Pekanbaru-Dumai dan kini sudah operasional.

Trase Tol Pekanbaru-Dumai yang membelah habitat gajah di dua kota dan dua kabupaten di Provinsi Riau semula memang berpotensi menghambat jalur gajah.

Namun kehadiran terowongan perlintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai telah membuat populasi gajah di sana tetap bisa wara-wiri menyusuri perlintasannya sehingga pergerakannya tidak terganggu.

Rencananya terdekat, HK akan menambah lagi terowongan gajah di ruas Tol lain yaitu di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh.

“Kebetulan trase kami melewati jalur gajah di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh,”ujar Oki lagi.

Dimana posisi terowongan gajah itu dan ada berapa terowongan yang akan dibuat, Oki belum menjelaskannya secara rinci. Namun katanya terowongan gajah di ruas Sigli-Banda Aceh sudah masuk dalam program HK.

Selain terowongan gajah, Tol Sigli-Banda Aceh juga ada terowongan perlintasan satwa liar, didesain untuk mengakomodir habitat satwa liar di sekitar Tol Sibanceh tepatnya di Seksi 1 (Padang Tidji – Seulimeum).

Dalam rancangan Hutama Karya, akan terbagi menjadi tiga bagian jalur perlintasan satwa liar.
Pertama perlintasan dengan struktur konstruksi jembatan untuk gajah di KM 13+755 hingga 13+871.

Kedua adalah terowongan khusus untuk jalur perlintasan reptil di KM 10+000 hingga 15+100 menggunakan produk beton tulang pracetak berbentuk segi empat.

Ketiga adalah terowongan perlintasan dengan konstruksi jembatan kanopi jaring kabel untuk primata di KM 11+000 hingga KM 13+0000.

Reptil adalah hewan melata atau merayap seperti ular, cicak hutan dan lainnya.Sementara primata adalah jenis makhluk hidup yang mencakup monyet, kera dan lainnya.

Meski belum rampung utuh dari Sigli hingga Banda Aceh, tapi PT Hutama Karya saat ini telah pula mengoperasikan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 5 – 6 (Blang Bintang – Baitussalam) sepanjang 12,7 Km sejak Kamis, 22 Juni 2023 Pukul 08.00 WIB.

Executive Vice President (EVP) Divisi Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa pengoperasian ini menyusul dikantonginya Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada tanggal 14 April 2023 serta Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 540/KPTS/M/2023 Tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 5 – 6.

“Kami sudah siap mengoperasikan jalan Tol ini sejak menerima SLO dan Kepmen tersebut, dengan menyiapkan berbagai fasilitas dan 31 personil siaga yang terdiri dari petugas layanan operasi, paramedis & patroli,” tutur Tjahjo.

BACA JUGA:100 Tahun Lalu Jepang Diam-diam Gali Lobang di Gunung Pangilun, Sekarang Bersiap Gali Terowongan Tol Sumbar

BACA JUGA:Siap-siap! Tol Riau 15 Km Lagi Menyentuh Tanah Sumbar, Progresnya Sangat Wow

Sebelum resmi dioperasikan, Uji Laik Fungsi (ULF) telah dilakukan pada tanggal 6 – 7 Februari 2023 yang meliputi aspek keselamatan, manajemen lalu lintas jalan, sarana jalan, bangunan pelengkap, operasi & administrasi serta telah memberikan pelatihan kepada petugas terkait kesamaptaan, pelayanan prima, penanganan gawat darurat, dan lainnya sehingga petugas telah siap dalam pengoperasiannya.

Jalan tol ini telah diuji coba dengan dioperasikan secara fungsional pada saat momen Mudik Lebaran 2023 yang dilalui lebih dari 10 ribu kendaraan dengan zero kecelakaan. Nantinya Seksi 5 & 6 (Blang Bintang - Baitussalam) ini akan menyambungkan ke seksi lainnya yang telah dioperasikan terlebih dahulu yaitu Seksi 2 - 4 (Seulimeum - Blang Bintang) sepanjang 35,8 Km,” imbuh Tjahjo. (dpc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: