100 Tahun Lalu Jepang Diam-diam Gali Lobang di Gunung Pangilun, Sekarang Bersiap Gali Terowongan Tol Sumbar
Lobang Jepang Gunung Pangilun Kota Padang digali diam-diam oleh Jepang skitar tahun 1942-Foto: Tangkap Layar Youtube Padang Budaya-
SUMBAR, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Magnet Sumbar di mata Jepang sungguh luar biasa, terutama untuk urusan gali menggali terowongan. Hampir 100 tahun lalu, Jepang pernah secara diam-diam menggali lobang di Gunung Pangilun Kota Padang.
Lain dulu lain sekarang, dulu terowongan itu digali Jepang untuk pertahanan selama perang, dan sekarang, tahun 2023 ini Jepang kembali ke Sumbar untuk bersiap gali terowongan di jalur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Padang-Pekanbaru, tepatnya di Payakumbuh.
Terowongan Gunung Pangilun
Mungkin selama ini masyarakat lebih popular dengan terowongan Jepang di Bukittinggi atau Lobang Jepang Bukittinggi. Namun tahu kah anda, selain di Bukittinggi, ternyata ada satu lagi terowongan lain yang pernah digali Jepang di wilayah Sumbar yaitu di kawasan Gunung Pangilun Kota Padang.
Terowongan di Gunung Pangilun ini digali Jepang untuk pertahanan perang pada masa pendudukan Jepang zaman perang dunia II.
Lokasinya berada di dekat perbukitan Gunung Pangilun. Dari atas Gunung Pangilun bisa terpantau jelas Kota Padang secara keseluruhan.
Mengutip laporan Cagar Budaya Tidak Bergerak Kota Padang Tahun 2018 yang pernah dirilis oleh BPCB Sumbar, disebut bahwa terowongan ini dibuat oleh Jepang sekitar tahun 1942-1945.
Tahun-tahun itu, diperkirakan hampir bersamaan dengan Jepang membuat terowongan di Bukittinggi.
Jika di Bukittinggi lobang digali Jepang sepanjang 6 kilometer, di Gunung Pangilun Jepang hanya menggali terowongan lebih pendek.
Lobang Jepang di Gunung Pangilun ini dibuat Jepang sama dengan di Bukittinggi, penuh rahasia dan tak diketahui oleh masyarakat lokal, alasannya karena itu adalah terowongan pertahanan, tidak boleh ada masyarakat lokal yang tahu karena bisa bocor ke telinga musuh.
Pekerja yang dikerahkan untuk menggali terowongan itu didatangkan dari pulau luar Sumatera, dari Jawa, Sulawesi hingga Kalimantan. Tentu saja pekerja itu adalah korban kerja paksa Jepang.
BACA JUGA:Empat Cerita ‘Horor’ Selama Pembangunan Ruas Tol Padang-Pekanbaru di Wilayah Sumbar
BACA JUGA:Kabupaten Paling Ujung Sumbar Surati Basuki Minta Tol Riau Tembus ke Daerahnya, Ini Hasil Lobiannya
Jika terowongan di Bukittinggi ditemukan dan baru ketahuan ada sekitar tahun 1950, Lobang Jepang Gunung Pangilun ini bahkan baru diketahui masyarakat pada tahun 2000an.
Sebenarnya masyarakat setempat sudah mengetahui ada terowongan itu cukup lama, namun baru mengetahui kepastian itu adalah lobang Jepang pada tahun 2000an.
Tahun 2006 kemudian dilakukan penelusuran oleh pemerintah. Mengejutkan, bukan 1 atau 2 pintu terowongan yang ditemukan waktu itu, namun diperkiraan mencapai 20 lebih pintu.
Meski ada banyak pintu terowongan, sejauh ini yang baru bisa diakses adalah dua pintu saling terkoneksi dengan panjang sekitar 60 meter.
BACA JUGA:HK Akan Tambah Terowongan Gajah di Ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Tapi Bukan di Tol Pekanbaru-Dumai
BACA JUGA:Gerbang Tarok City Terpilih Jadi Pintu Keluar dan Masuk Tol Padang-Sicincin di Padang Pariaman
BACA JUGA:Sebelum Malam Takbiran 2024 Tol Padang-Sicincin Clear, Gubernur Sumbar Bertemu JICA
Menarik, selain terowongan, di Kawasan ini terdapat pula benteng-benteng pertahanan yang sangat lengkap.
Setidaknya telah ditemukan 4 lobang dan terowongan, 2 bunker, 1 battery dengan desain bentuk lingkaran, juga ada bangunan yang diduga merupakan rumah atau kantor pada zamannya.
Lobang Jepang Gunung Pangilun memiliki lebar sekitar 1 meter, tinggi 1,5 meter.
Lubang Jepang Gunung Pangilun atau Japanese Coastal Fortress ini telah terdaftar sebagai kawasan cagar budaya nomor inventaris 80/BCB-TB/A/01/2013.
Sebenarnya tak hanya di Gunung Pangilun, beberapa terowongan hasil karya Jepang lain juga ditemukan di Kota Padang. Diantaranya di kawasan Mensu Bramas Teluk Bayur.
Di sini, Lobang Jepang memiliki empat pintu. Dua pintu berada dalam kawasan Mensu Bramas dan dua pintu lagi berada di dekat rumah penduduk.
Kemudian juga ditemukan terowongan buatan Jepang di Lemdadika Pramuka Padang Basi, Lubuk Minturun, perbukitan Belimbing, dan berbagai lokasi lainnya.
Terowongan-terowongan Jepang ini tersebar hampir di 11 Kecamatan di Kota Padang.
BACA JUGA:Indak Taraso Tol Padang-Sicincin Mulai Salib Sungai Batang Anai
BACA JUGA:Terowongan Sungai Musi Disokong China, Terowongan Tol Sumbar Disokong Jepang, Mahal Mana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: