Pak! Anak Saya Pintar di Sekolah tapi Kok Nggak Lulus di UI? Ini Jawaban Wakil Rektor Universitas Indonesia

Pak! Anak Saya Pintar di Sekolah tapi Kok Nggak Lulus di UI? Ini Jawaban Wakil Rektor Universitas Indonesia

Mahasiswa Universitas Indonesia. -Foto: Dok/Humas UI -

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - “Pak anak saya pintar di sekolah tapi kok nggak lulus di UI?”. Pertanyaan ini diakui Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Prof. Dr. rer. nat. Rosari Saleh sering mereka dengarkan.

 

“Klaim seperti ini seringkali kami dapat dari para orangtua,” ujarnya saat memberi sambutan dalam Sosialisasi Penerimaan UI 2023, dikutip Jambi Ekspres dari video di kanal SIMAK UI Minggu (2/4).

 

Lantas bagaimana jawabannya? “Kalau anak pintar di UI banyak sekali, yang lebih pintar dari anak ibu juga banyak,” kata Rosari.

 

Jadi jalan utama agar bisa lulus di UI katanya adalah dengan belajar, belajar dan disertai dengan doa.

 

BACA JUGA:Rancang Desain Bangunan ‘Anti Gangguan Mental’ Tiga Mahasiswa UI Raih Juara 2 Dunia

 

BACA JUGA:Tes Masuk UGM Digelar di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Jawa. Ini Kota dan Jadwal Jalur Mandiri CBT

 

BACA JUGA:Tanpa Tes! UI Izinkan Siswa yang Masih Sekolah Ambil Mata Kuliah di UI, 2 Tahun Bisa Jadi Sarjana. Ini Alurnya

 

BACA JUGA:RESMI! Harga BBM Setara Pertalite Turun Rp 1.800, Simak Harga Baru Pertamax-Pertalite di SPBU RI 4 April 2023

 

BACA JUGA:74 Pusat UTBK-SNBT di Indonesia, Hati-hati! Tahun ini Anak IPS Bisa Lulus Kedokteran, Wajib Pahami Hal Berikut

 

BACA JUGA:Catat! Mudik ke 10 Provinsi di Sumatera, 4 Provinsi Tidak Ada Jalan Tol, Sisanya Bisa Sat Set Gas Poll

 

Kata Rosari, UI sebenarnya juga telah memperluas akses untuk siswa siswi di Indonesia agar bisa melanjutkan kuliah di kampus mereka.

 

Salah satunya, UI sejak tahun 2022 membuka program Pre University untuk peserta didik SMA sederajat.

 

BACA JUGA: Senangnya! Harga BBM Setara Pertalite Turun Rp 1.800/Liter, Ini Harga Baru Pertalite-Pertamax 3 April 2023

 

Melalui program ini, mereka yang masih duduk di bangku sekolah, sudah bisa mengambil mata kuliah tertentu di UI.

 

“Ini seperti curi start, siswa SMA kalo libur jangan hanya study tour tapi coba ambil mata kuliah di UI,” saran Rosari.

 

Program Pre University UI ini diakui Rosari menjadi salah satu strategi UI dalam membuka akses bagi siswa siswi di Indonesia untuk mengenyam atau mengambil pengalaman di UI.

 

“Kalau dari siswa itu nanti bisa lulus di UI maka mata kuliah yang diambil itu bisa di recognisi,” lanjutnya.

 

Tahun 2022 program Pre University ini sudah dimulai dan jumlah peminatnya sangat banyak. “Ini adalah program yang harus bisa dimanfaatkan siswa siswi di seluruh indonesia,” lanjutnya lagi.

 

“Anak-anaknya di trail menjadi yang terbaik, karena kompetisinya sangat tinggi di UI, saya yakin dengan kemauan yang keras bisa masuk UI,” sarannya lagi.

 

Strategi berikutnya yang dilakukan UI untuk memperluas akses pelajar Indonesia melanjutkan kuliah di UI adalah dengan menambah kuota mahasiswa baru.

 

Jika tahun 2022 lalu UI menerima 9 ribu lebih mahasiswa baru, tahun 2023 ini UI menambah kuota menjadi 10.159.

 

Proses jalur masuk UI juga dikatakan Rosari dilakukan secara berjenjang dan akuntabel.

 

Apabila masuk UI secara nasional yaitu jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Ujian Tes Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT, pihak UI kata Rosari menerima hasil seleksi tersebut dari panitia nasional.

 

“UI menerima bersih, kami tidak menerima perubahan, menerima bersih hasil seleksi PB dan PT. Karena itu sudah merupakan hasil yang valid,” jelasnya.

 

Sementara masuk UI melalui jalur mandiri, ini dilakukan UI secara profesional dengan menerapkan proses berjenjang.

 

BACA JUGA:Bukan Jalur SNBP tapi UI Banyak Terima Mahasiswa Baru 2023 Melalui Jalur Ini

 

“Kita menerapkan 3-4 tim melaksanakan proses berjenjang, makanya prosesnya sampai 1 bulan, semua tim bekerja berpisah,” lanjutnya lagi.

 

Jika tahun lalu proses seleksi di UI secara online, banyak keluhan, protes dan lainnya, namun UI dipastikan memiliki sistem, dimana UI bisa mengidentifikasi jika ada kecurangan dan kekurangan.

 

“Ini yang coba kami lakukan dari sistem penerimaan siswa,” tambah Rosari.

 

Secara statistik, angka partisipasi kasar pelajar Indonesia untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah 31 persen. “Dari 100 orang yang ingin melanjutkan perguruan tinggi hanya 31 orang yang punya kesempatan,” lanjutnya,

 

Melihat fenomena ini, UI katanya berusaha memperluas akses bagi siswa yang ingin kuliah di UI.

 

Melalui strategi-strategi yang dilakukan, UI diakuinya sangat bersyukur bisa menjaring siswa siswi terbaik Indonesia.

 

“Kadang kami juga menyindir, anak UI ditarok begitu aja akan menjadi juara,” ujarnya lagi.

 

Ia juga sering menyampaikan ke para dosen, harus banyak bersyukur, karena mahasiswa yang masuk ke UI memiliki passing grade di atas rata-rata.

 

“Kebanyakan mahasiswa hebat. Kami di UI effortless untuk bisa mendidik mahasiswa menjadi lebih baik,” kata Rosari.

 

Mahasiswa UI juga banyak memenangkan kejuaraan kompetisi internasional yang kebanyakan atas inisiatif mahasiswa itu sendiri.

 

Rosari pun berharap agar anak-anak di seluruh Indonesia bisa meraih impiannya menjadi mahasiswa UI dengan memanfaatkan program masuk UI yang ada dan jangan lupa untuk terus belajar dan belajar. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: