Sejarah Jalan Tol Indonesia Dimulai dari Zaman Soeharto 44 Tahun Lalu, Uangnya Berasal dari…
Wajah gerbang tol Jagorawi zaman dulu. Foto : bpjt.pu.go.id--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tahun 1978 menjadi tonggak sejarah bagi jalan tol Indonesia.
Ini merupakan tahun pertama negara kita memiliki jalan tol yang menghubungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi. Nama jalan tol itu adalah Tol Jagorawi, kependekan dari gabungan tiga daerah yang dilaluinya.
Panjang bentangan jalan tol ini adalah 59 kilometer (KM). Ketika itu, masih zaman kepemimpinan Presiden pertama RI, Soeharto, negara membangun jalan tol Jogorawi dengan uang pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT Jasa Marga, dalam bentuk penyertaan modal kepada Jasa Marga.
Selain dana pinjaman luar negeri, ikut andil dalam pembangunan ini dana dari anggaran pemerintah. Semua tanah yang digunakan untuk pembangunan jalan tol pertama di Indonesia itu juga menggunakan uang pemerintah.
Cukup lama juga akhirnya perkembangan jalan tol berikutnya berjalan. Sembilan tahun kemudian, tepatnya tahun 1987, pihak swasta mulai ikut berpartisipasi berinvestasi sebagai operator jalan tol.
Pada tahun 1997, seiring dengan terjadinya krisis moneter tepatnya pada bulan Juli, pemerintah pun terpaksa menunda program pembangunan jalan tol berikutnya.
Sebelum krisis moneter terjadi, pemerintah sebenarnya telah proses tender untuk pembangunan 19 ruas tol lainnya dengan total panjang bentangan 762 kilometer.
Sejak itu pula, pembangunan jalan tol Indonesia stagnan, tidak ada kemajuan yang berarti. Tercatat sejak tahun 1997 hingga 2001 Indonesia hanya membangun 13,3 km jalan tol.
Sejarah pembangunan tol Indonesia kembali bergerak ketika tahun 2002 Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 15/2002 untuk meneruskan proyek infrastruktur termasuk proyek jalan tol yang sempat lama tertunda.
Mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 lalu terbangunlah 4 ruas jalan tol baru dengan panjang total 41,80 km.
Tahun 2004 untuk memaksimalkan kerja pemerintah membangun jalan tol, dibentuklah BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol yang selama ini diatur oleh PT Jasa Marga.
Kemudian pembangunan jalan tol pun terus berjalan. Pada tahun 2005, Indonesia akhirnya memiliki tol sepanjang 553 kilometer. Dimana 418 km dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km lainnya dioperasikan oleh swasta.
BACA JUGA:Usia Berapa Polisi Pensiun? Ini Jadwal Purna Bhakti Kapolri Listyo Sigit Prabowo
BACA JUGA:Daftar PPPK dan CPNS tapi NIK Gagal Ditemukan di SSCASN. Lakukan saja Langkah ini.
Kemudian 19 proyek jalan tol lainnya yang sempat tertunda pembangunannya sejak tahun 1997 itu, mulai kembali dibangun.
Ada tiga cara yang digunakan pemerintah untuk bisa membangun jalan tol. Pertama dibiayai penuh oleh swasta, kedua kerja sama swasta-publik (Public Private Partnership/PPP) dan ketiga dibiayai oleh Pemerintah dengan operasi-pemeliharaan oleh swasta.
Tak hanya di Pulau Jawa, data dari bpjt.pu.go.id tertulis sejak tahun 1989 tol pertama luar pulau Jawa juga mulai dibangun.
Pulau pertama luar Jawa yang punya tol adalah Sumatera tepatnya di Sumatera Utara. Ketika itu jalan tol Belawan, Medan, Tanjung Morawa sepanjang 42,7 Km mulai beroperasi.
Kemudian tahun 1998 tol juga masuk ke Pulau Sulawesi tepatnya di Ujung Pandang seksi 1-3 sepanjang 10,08 km.
Tol lainnya juga dibangun di Pulau Bali sepanjang 10,07 km pada tahun 2013 dan di Kalimantan pertama kali tahun 2019 dengan panjang bentangan 97,27 km menempuh jalur Balikpapan-Samarinda.
Hingga sekarang pembangunan jalan tol terus bergerak maju. Dikutip dari data Badan Pengatur Jalan Tol, di Indonesia telah dibangun 69 ruas tol, dengan jumlah operasi mencapai 2578 kilometer, dan kini ada 22 ruas tol yang sedang dalam masa konstruksi.
Tol yang beroperasi kini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Trans Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan Kalimantan.
Sementara jalan tol yang sedang konstruksi, tersebar di beberapa area, diantaranya Tol Pasuruan-Probolinggo, tol Probolinggo-Banyuwangi, tol Ciawi-Sukabumi, tol Yogyakarta-Bawen, juga ada di wilayah trans non Jawa seperti tol Manado-Bitung dan lainnya.
Sementara jalan tol trans Sumatera sampai 12 Desember 2022, masih dalam konstruksi diantaranya tol Manado-Bitung seksi 2B dan 3, tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1 s.d 6, tol Sigli-Banda Aceh seksi 1,5,6, tol Indrapura-Kisaran seksi 1 dan 2.
Selain itu jalan tol trans Sumatera yang lain yang juga sedang konstruksi yaitu Tol Pekanbaru-Padang, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, tol Lubuk Linggau, Curup-Bengkulu, tol Binjai-Langsa, dan tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau.
Di Indonesia kini ada 55 Badan Pengatur Jalan Tol diantaranya PT. Jasa Marga, PT. Hutama Karya, PT. Citra Marga Nusaphala Persada, PT. Jakarta Lingkar Barat Satu, PT. Marga Lingkar Jakarta dan lainnya. (*)
Data dalam artikel ini dirangkum dari : bpjt.pu.go.id
BACA JUGA:Dua Provinsi di Sumbagsel ini Tidak Punya Jalan Layang tapi Dilewati Jalan Tol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: