Bharada E Pejamkan Mata Saat Mengingat Momen Penembakan, “Tembak Woy!” Lalu.. Dor!

Bharada E Pejamkan Mata Saat Mengingat Momen Penembakan, “Tembak Woy!” Lalu.. Dor!

Bharada E memejamkan mata mencoba mengingat kembali momen saat ia menembak Yosua pada Jumat 8 Juli 2022 sore. Foto : Tangkap Layar--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Meski tak berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo karena digantikan pemeran pengganti, namun emosi Bharada E dalam kamera seperti tak terbendung. 

 

Saat melakukan adegan penembakan terlihat Bharada E berusaha memejamkan mata mengingat kembali momen berdarah itu. 

 

“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” kalimat ini didengar Bharada E keluar dari mulut Sambo, lalu Dor! Tembakan pun lepas ke tubuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J

 

Eliezer pun menembak Yosua sebanyak 3 atau 4 kali. Mengenai dada kanan, tangan, leher dan kepala. Brigadir J kemudian tersungkur di samping tangga depan gudang.

 

Irjen Pol Ferdy Sambo memang menyuruh langsung Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 sore di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

 

Sambo datang sudah memakai sarung tangan hitam. Dia menenteng pistol di saku kanan celananya. Lalu masuk ke rumah dinas.

 

Dia memerintah ajudannya memanggil Brigadir J masuk ke rumah. Saat itu Yosua sedang berada di taman. Korban kemudian masuk bersama Bripka Ricky Rizal. Saat dikumpulkan di dekat tangga, Sambo langsung membentak Brigadir J.

 

“Kamu tega sekali sama saya! kamu kurang ajar sekali sama saya,” kata Sambo kepada Brigadir J saat itu. 

 

Tak lama waktu berselang Sambo langsung memerintahkan Bharada E menembak rekan satu tempat tidurnya itu. 

 

Saat rekontruksi, keduanya ternyata tidak satu cerita, Bharada E dan Ferdy Sambo memilki versinya masing-masing. Ini pula yang melatarbelakangi keduanya akhirnya diperankan oleh pemeran pengganti saat adegan bersama. 

 

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian mengatakan, apakah Ferdy Sambo ikut menembak atau tidak, masing-masing punya cerita dengan versi sendiri. Bharada E punya versi, Sambo pun punya cerita sendiri. 

 

“Masalah dia (Sambo) nembak atau tidak makanya saya katakan tadi, masing -masing punya pendapat punya keterangan, nanti akan kita uji di pengadilan,” kata Andi.

 

Hingga kini telah lima orang yang ditetapkan sebagai tersangkaatas  kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Brigadir Kepala Ricky Rizal (RR), Irjen Pol Ferdy Sambo (FS), KM, dan yang terbaru adalah Putri Candrawathi.

 

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan kelimanya punya peran masing-masing.

 

Bharada E sebagai eksekutor, RR dan KM membantu dan ikut menyaksikan penembakan. Terakhir Ferdy Sambo yang memerintahkan penembakan. “FS menyuruh melakukan dan menskenario, skenario seolah-olah tembak menembak,” tambah Agus.

 

Sedangkan Putri istri Sambo terekam CCTV ada di lokasi dan ikut serta dalam proses pembunuhan berencana kepada Brigadir J. “Mengikuti dan melakukan perencanaan pembunuhan Brigadir J,” kata Andi Rian terkait Putri.

 

Atas perbuata mereka,  para tersangka dijerat Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan juncto Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: