Seruput Teh Hijau di Pispot, Shabu-Shabu di Kloset

Seruput Teh Hijau di Pispot, Shabu-Shabu di Kloset

Merasakan Sensasi Makan di Restoran Berkonsep Toilet

ERIKA OCTAVIANA S, Taipei

AGAK susah mencari restoran bernama Modern Toilet ini. Letaknya agak tersembunyi di antara deretan pertokoan di Ximending yang selalu ramai terutama menjelang sore hingga tengah malam. Kawasan yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan di Taipei ini dikenal sebagai Harajuku-nya Taiwan. Di sinilah tempatnya anak-anak muda Taipei berbalut pakaian modis dan up to date berkumpul.

Nah, kalau kesulitan menemukan Modern Toilet, tanyakan saja kepada salah satu dari mereka. Memang tidak semua bisa berbahasa Inggris, tetapi setidaknya mereka bisa menunjukkan arah dengan bahasa tubuh saat disodorkan kertas bertuliskan Modern Toilet. Letaknya, ada di salah satu gang di Ximending. Jika berjalan kaki dari pintu 6 Stasiun MRT Ximen, cukup berjalan kaki sekitar 10 menit.

Dari luar, restoran ini cukup eye-catching. Dicat hitam dengan sentuhan warna merah, putih dan kuning, ada sebuah kloset menempel di dindingnya. Beberapa dekorasi berbentuk kloset dan kotoran menghiasi pintu masuk dan kerap menjadi obyek foto pengunjung yang datang. Bentuknya yang lucu dan warnanya yang mencolok memang menggoda siapapun untuk mengabadikannya, termasuk saya. 

Banyak tempat makan di Taipei yang pelayannya tidak menguasai bahasa Inggris, tetapi di Modern Toilet hampir semuanya bisa. Meski terkadang harus memintanya mengulangi ucapan karena tidak terdengar jelas. Jadi, jangan khawatir kesulitan saat memesan makanan. Pelayan di sini sepertinya sudah terbiasa menghadapi turis asing yang penasaran dengan sensasi makan di restoran berkonsep toilet tersebut.

Begitu duduk di kursi, seorang pelayan akan memberikan buku menu berukuran besar yang sangat minimalis. Hanya ada beberapa foto makanan yang menghiasi buku menu itu. Sekadar hiasan, tidak menjelaskan masing-masing menu yang ditawarkan. Setiap menu utama yang harganya berkisar NTD (New Taiwan Dollar) 210-330 atau sekitar Rp 36 ribu-Rp 99 ribu, sudah termasuk segelas besar es teh hijau atau teh hitam dan es krim sebagai hidangan penutup.

Saya sempat melirik ke meja sebelah. Pelayan memberikan buku menu berukuran lebih kecil kepada seorang ibu yang menggendong anak dan perempuan muda yang duduk di hadapannya. Ternyata, Modern Toilet punya buku menu yang berbeda untuk warga lokal. Hanya beda di tampilan dan bahasanya saja, semua menu ditulis dalam huruf kanji. Sementara harganya sama seperti yang tertera dalam buku menu yang diberikan kepada saya.

Siang itu, saya memesan Modern Toilet Signature Hot Pot seharga NTD 270 (sekitar Rp 81 ribu). Rasanya, pas di lidah. Tak hambar seperti saat menyantap beef noodle di sebuah restoran di Taipei International Convention Center (TICC), hari sebelumnya. Porsinya terbilang cukup besar untuk saya yang datang sendiri. Tetapi empuknya irisan daging sapi, segarnya seafood dan sayuran, serta kuah yang gurih membuat makanan yang disajikan dalam kloset mini berwarna hitam nyaris habis. Hanya bersisa potongan kol dan kuah, serta semangkuk nasi putih yang hanya saya colek sedikit saja.

Namun, tak semua pengunjung menikmati hidangan yang tersaji di meja. Ada pengunjung yang justru kapok, tak mau datang lagi. Alasannya, jijik! ”Nggak mau ke sini lagi, agak menjijikan,” kata Sophia lantas tersenyum. Perempuan asal Kuala Lumpur, Malaysia itu datang bersama empat teman dan memesan Toilet No. 4 yang merupakan paduan es krim vanilla dan strawberry yang disiram sirup kiwi seharga NTD 100. Hanya memesan satu untuk dinikmati berlima, tetapi itu pun tidak habis. Selera makan mereka sepertinya keburu lenyap saat pelayan menyodorkan gelas berbentuk urinal (tempat buang air kecil khusus pria).

Sophia mengungkapkan, dia mengetahui Modern Toilet dari sebuah tayangan televisi di Malaysia. Saat berlibur ke Taipei bersama empat teman, dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menghilangkan rasa penasarannya akan Modern Toilet. ”Sekarang sudah tidak penasaran lagi. Tempatnya cukup menarik,” ungkap perempuan berambut panjang itu.

Sesuai namanya, properti yang ada di Modern Toilet berasal dari kamar mandi. Kloset yang sudah tidak terpakai, dilukis dengan berbagai gambar dan dijadikan tempat duduk. Sementara mejanya, menggunakan bathtub yang ditutup kaca. Ada beberapa shower yang menghiasi dinding dan wastafel-nya pun dibuat khusus dari kloset. Penggunaan miniatur kloset, bathtub, urinal dan pispot sebagai wadah makanan dan minuman melengkapi konsep toilet di restoran tersebut.

Selain di Taiwan, Modern Toilet ada di Hong Kong. Rencananya, cabang berikutnya akan dibuka di Macau dan Malaysia. Ide membuat restoran berkonsep toilet didapat Wang Zi Wei dari tokoh komik Dr Slump yang hobi ‘bermain’ dengan kotoran. Awalnya, mantan bankir itu menuangkan ide di kepala dengan membuka kedai es krim dengan wadah menyerupai toilet jongkok. Idenya disambut hangat banyak orang. Lantas, dia membuka Modern Toilet pertamanya di Kaohsiung pada Mei 2004 dan terus berkembang hingga sekarang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: