>

Dede Sumarna, Polisi Gamer dan Youtuber Samarinda Peraih Silver Play Button

Dede Sumarna, Polisi Gamer dan Youtuber Samarinda Peraih Silver Play Button

Yang menjerat ke liang penyesalan ternyata bisa membawa ke gerbang kebanggaan. Bergantung kebijaksanaan dan niat seseorang.

BOBBY LOLOWANG, Samarinda

DEDE Sumarna tertunduk lesu segera setelah mendapat telepon dari seorang sahabat, suatu hari pada 2004 silam. Baru menempuh empat semester di salah satu perguruan tinggi Kaltim, masa pendidikan sebagai mahasiswa harus berakhir. Status drop out (DO) tak terhindarkan akibat gim mendominasi kehidupannya pada periode itu.

Dede adalah anak terakhir dari lima bersaudara pasangan Emboen Soeryana dan Fatimah. Sejak kecil, dia sudah gemar bermain gim Nintendo seperti Mario Bros. Namun, kegemarannya tersebut begitu mendapat pengawasan ayah-ibunya. “Orangtua cukup cerewet soal game. Saya dilarang bermain pas sekolah. Dibatasin hanya Sabtu-Minggu,” sebut Dede kepada Kaltim Post (Jawa Pos Grup), Selasa (22/5) malam.

Pria asli Samarinda itu melewati masa-masanya sebagai pelajar dengan keberhasilan membagi waktu antara belajar dan bermain. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan dalam tempo 12 tahun. Naik level sebagai mahasiswa, kedisiplinannya terusik.

Mengenal permainan personal computer (PC) ketika kuliah, Dede keranjingan menghabiskan waktu di warung internet (warnet). Hingga kecanduan itu membuat kuliahnya berantakan. DO menggagalkan mimpinya mengenakan toga. “Saya kecewa dan menyesal,” kenangnya.

Kekecewaan orangtua membuat penyesalan kian dalam. Dede tak patah arang. Dia terdorong memperbaiki keadaan. Kebetulan, sampai ke tangannya sebuah pengumuman penerimaan anggota Polri di Balikpapan. Dalam pikirnya, inilah jalan baru meraih masa depan. “Pada 2005, saya masuk polisi setelah mengikuti tes seleksi di Balikpapan,” singkatnya.

Pengalaman pahit menjadi pelajaran berharga dalam hidup. Tapi, gim terlalu sulit untuk ditinggalkan. Pria kelahiran 31 Januari 1987 itu merangkai kembali kehidupan dalam tanggung jawab baru di pekerjaan tanpa meninggalkan kegemaran. Kedisiplinan sebagai polisi, melatihnya teratur membagi waktu. Maka berjalanlah beriringan antara tanggung jawab dalam pekerjaan, keluarga, dan hobi. “Setelah bekerja, saya bisa beli PC sendiri dan bermain di rumah. Cuma untuk hiburan setelah sibuk pekerjaan di kantor, pulang main gim supaya rileks,” sebutnya.

Dede mempersunting Nia pada 2009 dan kini dikaruniai sepasang anak. Adalah Satria Nata Prawira (9) dan Anindita Putri Anaya (4). Sang anak sesekali diajak bermain namun dalam waktu dan durasi wajar. Sedangkan peran istri menjadi sangat krusial. Nia selalu menjadi pengingat Dede ketika bermain kelewat larut. Dede pun membiasakan berhenti ketika jam menunjukkan pukul 11.00–12.00 malam.

Gim memang terbukti memberi dampak negatif dalam kehidupan Dede. Namun, apa yang dicapainya kini berkebalikan dari pengalaman dulu. Kegemaran bermain gim membuka babak baru dalam hidupnya.

Dari gim, Dede iseng membuat konten di situs web berbagi video, YouTube, lewat channel-nya yang dinamai Omsenanggamer27. Aktivitasnya memainkan Dota, Grand Theft Auto 5, hingga PlayerUnknown\'s Battlegrounds (PUBG), tak jarang disiarkan secara live streaming di platform tersebut. Keisengan pun mendatangkan berkah. Tiap videonya ditonton rata-rata lebih 20 ribu orang.

Dari game, Dede melebarkan sayap ke konten video blog (vlog). Tayangan tersebut berisi kesehariannya sebagai polisi. Misi khusus Dede adalah mengubah citra polisi yang angker dan disegani, menjadi lebih menghibur dan atraktif. Reaksi positif didapat dari para penontonnya.

Bulan lalu, jumlah subscriber-nya baru 15 ribu akun. Namun, sejak itu, popularitasnya melejit. Iseng bermain sebuah aplikasi chat video secara acak, Ome TV, Dede kepikiran menjadikannya konten video. Penampilannya yang lengkap dengan seragam polisi, membuat Dede begitu mencolok dan unik. Reaksi warganet yang dijumpainya di Ome TV pun kerap mengundang gelak tawa. Sebagian besar ketakutan dan kaget melihat Dede dengan atribut polisi.

“Internet zaman sekarang bebas. Banyak omongan agak kasar di video chat. Namun begitu terlihat saya pakai baju dinas, mereka kaget dan kabur,” jelas pria berkumis itu. Dede tak menyangka kontennya bisa viral dan masuk daftar trending. Bahkan, aksinya sempat disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: