Dede Sumarna, Polisi Gamer dan Youtuber Samarinda Peraih Silver Play Button
Jika sebelumnya maksimal puluhan ribu penonton, dari konten video chat tersebut Dede mendulang ratusan ribu tayangan. Video Ome TV pertama yang diunggahnya pada 19 Maret 2018, mendapat 665 ribu tontonan. Sedangkan views tertingginya adalah video berjudul “Ketemu Kids Zaman Now di Ome TV Auto Ciduk” yang diunggah 24 Maret 2018.
Salah satu bagian mencolok dari video tersebut adalah pertemuan dengan istrinya yang di luar dugaan juga memainkan Ome TV. Hingga kemarin, video tersebut sudah ditonton 856 ribu kali dengan 23 ribu likes.
Segala pencapaian itu, membuatnya menorehkan eksistensi baru di YouTube. Dua pekan lalu, subscriber-nya mencapai angka 100 ribu. Dan atas keberhasilan tersebut, Dede mendapat penghargaan Silver Play Button oleh platform tersebut. Paket dari Amerika Serikat (AS) sampai ke genggamannya pada Selasa lalu.
Sesuai namanya, Silver Play Button adalah piagam dengan bentuk icon play YouTube, terbuat dari perak murni, diberikan kepada siapa pun pemilik channel dengan pencapaian 100 ribu subscriber.
Piagam tersebut diterima Dede 10 hari sejak notifikasi dari YouTube masuk ke surat elektronik miliknya. Durasi 10 hari tersebut terdiri dari perjalanan berliku mulai AS, Korea Selatan, dan Singapura sebelum sampai di Tanah Air. “Saya enggak menyangka dan memang tak berharap. Saya bermain YouTube untuk menghibur. Saya juga kaget mendapat reaksi yang begitu antusias lewat channel ini,” sebutnya.
Keisengan kini benar-benar jadi berkah. Dari kontennya di YouTube, Dede mendapat pemasukan tambahan sekitar Rp 3–4 juta yang dicairkan setiap tanggal 21. Popularitasnya sebagai gamer juga menjadi daya tarik bagi sponsor. Dede kini sedang tahap pembicaraan dengan perusahaan teknologi asal Taiwan untuk endorse bernilai puluhan juta rupiah. “Dari YouTube pendapatan yang diterima memang bertahap. Dari masih 10 ribuan subscriber, saya menerima USD 20, hingga sekarang USD 200 sampai USD 300,” urainya.
Dari pemasukan tersebut, Dede makin giat membuat konten. Bertambah pula modalnya memperkuat sajian. Dapur pacu PC-nya yang dulu Rp 2 jutaan, kini menggunakan prosesor Intel Corei5 Generasi ke-5, GeForce GTX 1060 Graphics Cards sebesar 6 GB, dengan RAM Avexir Core sebesar 16 GB.
Spesifikasi tinggi memang sudah tuntutan ketika seseorang berkutat editing dan rendering video. Faktor itu pula yang membuatnya merasa perlu menggunakan SSD 256 GB dan hard disk 1 terabyte. Jika ditotal, PC rakitannya bernilai lebih Rp 30 juta, termasuk webcam Logitech C525 resolusi 720p.
“Untuk kemampuan editing video, saya dapatkan secara autodidak menggunakan Adobe Premier Pro. Semuanya saya pelajari dari YouTube. Siapa saja sekarang bisa melakukan apapun asal mau belajar,” imbuhnya.
Pria yang juga pengajar pramuka di Saka Bhayangkara itu kini menyandang pangkat brigadir dan bertugas di Polsekta Samarinda Kota. Sebagai Bhabinkamtibmas, dia rutin menjalankan sosialisasi bahaya kebakaran hingga masalah narkoba ke kalangan masyarakat sampai sekolah-sekolah di Kelurahan Bugis.
Dia menyadari identitasnya sebagai polisi berpengaruh terhadap pencapaiannya di dunia maya saat ini. Apalagi, sebagian besar videonya dibuat ketika masih mengenakan atribut lengkap. Soal itu, Dede punya pertimbangan.
Menurut dia, selama masih berbuat pantas dan tak mencemarkan institusi Polri, yang dilakukannya sah-sah saja. Pimpinannya di Polsekta Samarinda Kota juga diklaim memberi dukungan. Lebih-lebih, selama ini mengemuka polisi yang unjuk gigi di dunia hiburan mulai stand up comedy hingga kontes dangdut. “Dalam hal ini, saya ingin menunjukkan bahwa polisi juga punya hobi yaitu bermain gim,” tutupnya.
(rom/k8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: