Ketika Bencana Melanda:Merenungkan Kembali Peradaban Melalui Lensa Transintegratif Melampaui Kesenjangan Agama
Prof. Dr. Suaidi Asyari, MA., PhD (Guru Besar Pemikiran Politik Islam UIN STS Jambi) --
- Universitas mendorong penelitian interdisipliner yang menggabungkan geologi, etika, klimatologi, dan teologi.
- Ilmu kebencanaan menggabungkan kerangka etika dan ketahanan sosial-psikologis.
- Studi keagamaan menggabungkan ilmu lingkungan dan etika iklim.
c. Tingkat Pemerintahan:
Melembagakan Kebijakan Terpadu
- Badan penanggulangan bencana mengadopsi kesiapsiagaan teknologi dan pendidikan budaya-etika.
- Perencanaan nasional menangani korupsi struktural, pemanfaatan lahan ilegal, dan eksploitasi lingkungan (baik legal atau ilegal).
- Kebijakan mendorong kolaborasi antara ilmuwan, pemimpin agama, masyarakat sipil, dan komunitas lokal (adat).
d. Tingkat Peradaban:
Narasi Baru tentang Tanggung Jawab Manusia
Bencana menjadi peluang untuk:
- Memperbarui rasa kerentanan manusia bersama.
- Membangun kembali tanggung jawab kolektif.
- Menyelaraskan kembali kemajuan dengan keberlanjutan etika dan ekologis.
- Memperkuat kesatuan pengetahuan dalam kesadaran publik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



