Kinerja Industri Sawit 2025, Tumbuh 11 Persen Dibanding Tahun 2024
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono--
NUSA DUA, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Kinerja industri kelapa sawit Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan percepatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, dalam pembukaan 21st Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Hingga September 2025, produksi crude palm oil (CPO) nasional telah mencapai lebih dari 43 juta ton, atau tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kenaikan ini mencerminkan pemulihan produksi dan efektivitas pengelolaan kebun sawit nasional.
BACA JUGA:Siap-Siap! Awal Desember B50 Bakal Diuji
Di sisi perdagangan internasional, ekspor minyak sawit beserta turunannya termasuk CPO, produk olahan, oleokimia, dan biodiesel telah menembus lebih dari 25 juta ton, naik 13,4 persen dari tahun sebelumnya.
Kinerja ekspor tersebut menghasilkan devisa US$ 27,3 miliar, atau melonjak 40 persen dibandingkan tahun lalu, menegaskan kembali posisi sawit sebagai penyumbang devisa terbesar Indonesia.
Tidak hanya untuk pasar ekspor, konsumsi domestik minyak sawit juga meningkat dari 17,6 juta ton menjadi 18,5 juta ton, didorong oleh kebutuhan industri pangan, oleokimia, serta program energi berbasis biodiesel.
BACA JUGA:Kabar Duka, Dirut BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia
Eddy Martono menyebutkan, “Kinerja industri sawit menunjukkan sedikit percepatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”
Meskipun mencatat kinerja positif, industri sawit nasional masih menghadapi berbagai tantangan global dan domestik. Eddy menegaskan bahwa diperlukan strategi jangka panjang untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan industri.
Ia menyoroti tiga faktor utama yang memerlukan perhatian:
Dinamika Lanskap Perdagangan Global
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



