Kinerja Industri Sawit 2025, Tumbuh 11 Persen Dibanding Tahun 2024
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono--
Perubahan kebijakan negara mitra, regulasi berkelanjutan, dan isu geopolitik menjadi faktor yang dapat mempengaruhi permintaan maupun hambatan pasar.
BACA JUGA:Harga BBM di Seluruh SPBU Jateng Naik, Ini Daftar Harga Baru Pertamax-Pertalite 14 November 2025
Penguatan Tata Kelola Industri Sawit
Penerapan tata kelola yang baik disebut menjadi kunci utama keberlanjutan industri. Eddy menegaskan bahwa sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) harus diperkuat.
“ISPO tidak boleh menjadi sekadar simbol. Ini adalah produk kedaulatan bangsa dan harus menjadi standar emas global,” tegasnya dikutip dari website GAPKI.
Kebijakan Bauran Energi
Kebijakan energi nasional, termasuk perluasan penggunaan biodiesel, menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas pasar sawit ke depan.
Eddy menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa dunia perlu memahami bahwa prinsip keberlanjutan bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata yang terus diupayakan oleh GAPKI dan seluruh pelaku industri sawit. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



