Polisi Bongkar kasus Penggelapan Uang di RM AC Andoenk, Tujuah Karyawati di Ringkus

Polisi Bongkar kasus Penggelapan Uang di RM AC Andoenk, Tujuah Karyawati di Ringkus

Polisi Bongkar kasus Penggelapan Uang di RM AC Andoenk, Tujuah Karyawati di Ringkus--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Tim Unit Reskrim Polsek Jelutung berhasil mengamankan tujuh orang kasir Rumah Makan (RM) AC Andoenk yang diduga melakukan penggelapan uang perusahaan hingga puluhan juta rupiah.

Aksi tersebut dilakukan di dua lokasi, yaitu RM AC Andoenk di kawasan Cempaka Putih dan cabangnya di Simpang Rimbo, Kota Jambi.

Adapun identitas para pelaku yakni, Rika (23), Marsya Melisa (21), Viola (24), Sasa (21), Afifah (21), Anggun (24), Octa (24).

BACA JUGA:Berawal Curiga Gaya Hidup Mewah, Aksi Penggelapan di Rumah Makan RM AC Andoenk Terbongkar

BACA JUGA:Memanipulasi Laporan Pembayaran, Tiga Karyawati Gelapkan Uang Restoran AC Andoenk

Kapolsek Jelutung, Iptu Choiril Umam, mengungkapkan bahwa para pelaku melakukan aksinya secara terorganisir dan berkelompok, dengan minimal dua orang dalam setiap transaksi.

Salah satu bertugas menghitung jumlah makanan yang harus dibayar konsumen, sementara yang lainnya sebagai kasir yang bertugas menerima pembayaran.

BACA JUGA:Hayo Ajukan KUR di Bank Mandiri, Pinjaman Rp 40 Juta, Cicilan Hanya 1 Jutaan, Begini Caranya

"Mereka sudah punya kesepakatan. Saat ada makanan yang akan dihilangkan dari nota, bagian penghitungan memberi kode ke kasir. Setelah itu, nota dihapus dan uangnya mereka ambil untuk dibagi rata,"jelasnya, Senin (21/4/2025).

Dari hasil pemeriksaan, dalam satu hari para pelaku bisa menggelapkan uang hingga Rp3 juta. Kejahatan ini telah berlangsung sejak mereka mulai bekerja di rumah makan tersebut, mulai dari tahun 2022, 2023, hingga yang baru bekerja dua bulan lalu.

BACA JUGA:Hari Kartini! BBM di Pulau Jawa Turun Rp 700/Liter, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite di SPBU 21 April 2025

"Pengakuan mereka, uang itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan ada juga liburan ke Bali," tambahnya 

 

Kecurigaan bermula dari pihak owner yang mulai melihat perubahan gaya hidup para karyawan, seperti pergi liburan dan penampilan yang mencolok. Investigasi internal dilakukan dengan memeriksa CCTV dan nota-nota transaksi. Hasilnya, terungkap bahwa sejumlah transaksi sengaja tidak dicatat atau dihapus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: