BI Rates Turun, Apa Dampaknya Terhadap Sektor UMKM & Pembiayaan di Provinsi Jambi?

BI Rates Turun, Apa Dampaknya Terhadap Sektor UMKM & Pembiayaan di Provinsi Jambi?

Dr Arniwita, Sy, S.Pd, MM-istimewa-

Oleh: Dr Arniwita, Sy, S.Pd, MM

 

GUBERNUR Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konfrensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) bulan Mei 2025, Rabu (21/5/2025) resmi menurunkan suku bunga acuan atau BI Rates sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 %. 

 

Kebijakan ini sekaligus menandai langkah akomodatif Bank Indonesia ditengah ketidakpastian Global, penurunan ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah mendorong  turunnya proyeksi inflasi global serta memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga acuan di AS atau Fed Fund Rate.

 

Lantas bagaimana dampaknya terhadap sektor UMKM dan Pembiayaan di Provinsi Jambi? Provinsi Jambi sendiri, langkah Bank Indonesia dalam menurunkan BI Rate tentunya menjadi kabar gembira terutama pada sektor UMKM yang masih memiliki kendala dalam mendapatkan kredit produktif dengan bunga yang kompetitif meskipun Bank Indonesia memiliki kebijakan makroprudensial melalui instrument Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang memberikan insentif kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas.

 

Tantangannya adalah bagaimana memastikan kredit ini benar benar menyentuh UMKM dan pelaku usaha produktif.  Masih minimnya sektor UMKM yang mengakses kredit formal tentu menjadi tantangan struktural dan kultural yang signifikan meskipun beberapa penyebab rendahnya akses ini juga bisa berasal dari sisi UMKM itu sendiri antara lain kendala agunan dan syarat administrasi, minimnya literasi keuangan serta kurangnya data kredit UMKM yang terintegrasi.

 

Kawal Momen Kelonggaran Moneter Nasional Melalui Sinergi Holistik 

 

Dampak Domino dari kondisi tersebut justru memberi ruang pelonggaran kebijakan moneter domestik yang semakin terbuka, Bank Indonesia memanfaatkan momen ini untuk mendorong pertumbuhan yang diproyeksikan akan sedikit melambat dibandingkat outlook triwulan sebelumnya yaitu dikisaran 4,6-5,4 % pada tahun 2025 ini. 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: