JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sunaryo menyatakan untuk Pembangunan fisik ruas lain tol Jambi-Betung, diharapakan bisa dimulai tahun 2023 ini. Tepatnya dimulai pada semester 1 tahun 2023 ini.
Ia mengungkapkan, persoalan pembebasan lahan yang sudah berlangsung lama, ternyata hingga saat ini masih belum selesai. Sebab, dari jalur yang dilewati tol tersebut, masih ada satu desa yang belum selesai pembebasan lahannya."Ada satu desa yang belum selesai pembebasan lahan," katanya.
Agus mengatakan, desa tersebut berada di Kabupaten Muarojambi. Persoalan yang dihadapi, harga yang ditetapkan belum sesuai dan disepakati. Sebab, masyarakat di desa yang dimaksud, ingin membebaskan lahan dengan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan. "Mereka ingin harga yang lebih tinggi," katanya.
Agus mengatakan, harga yang diminta masyarakat desa tersebut, 30 persen lebih tinggi dari yang ditetapkan. Dengan harga satu hektarnya sudah ditetapkan harga Rp 700 juta untuk pembebasan lahan.
"Yang mereka maunya 30 persen lebih dari harga yang sudah ditetapkan. Tapi, itu masih dalam proses negosiasi tim, kita tidak sampai ke sana," akunya.
Begitu pembayaran pembebasan lahan selesai, lanjut Agus, pembangunan fisik bisa langsung dimulai. Sebab, untuk pengukuran dan verifikasi sudah selesai dilakukan.
"Semester pertama tahun ini mudah-mudahan bisa langsung dimulai pembangunan fisik," katanya.
Menurut Agus, pembangunan tol Jambi - Betung akan memakan waktu hingga 2024. Setelah selesai tol Jambi-Betung, baru mulai dibahas untuk pembangunan tol Jambi - Rengat."Clear dulu Jambi-Betung ini, baru nanti Jambi-Rengat," pungkasnya. (aba)