JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan istri Irjen Polisi Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi kurang kooperatif dalam memberikan keterangan kepada instansi tersebut.
“LPSK merasa, ya memang kurang kooperatif ibu ini,” kata Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (10/8). Hasto mengatakan, LPSK telah dua kali bertemu langsung dengan Putri untuk melakukan asesmen dan investigasi terkait dengan kasus kematian Brigadir J. Namun, dari dua pertemuan itu, Putri tidak memberikan keterangan apa pun kepada LPSK. Oleh karena itu, jika Putri Candrawathi tetap tidak kooperatif, maka besar kemungkinan LPSK akan membatalkan permohonan perlindungan yang telah diajukannya beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, Hasto juga mengatakan apabila nanti permohonan perlindungan yang diajukan ditolak LPSK dan sewaktu-waktu yang bersangkutan ingin kembali mengajukan permohonan perlindungan, maka hal tersebut masih memungkinkan dilakukan. “Kalau misalnya suatu saat Ibu P (Putri Candrawathi) ini merasa masih memerlukan perlindungan, ya bisa ajukan lagi,” ujar Hasto. Terpisah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI meminta dukungan dari Komnas Perempuan untuk penyelidikan dan pendalaman dalam mengusut kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa istri Irjen Polisi Ferdy Sambo. “Kami meminta kesediaan Komnas Perempuan untuk membantu dan mendukung proses penyelidikan dalam mengungkap masalah ini,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Taufan menegaskan, pelibatan dan dukungan dari Komnas Perempuan dalam rangka mengedepankan standar hak asasi, norma hak asasi, dan sensitivitas terhadap korban agar bisa dipenuhi. Sekedar pengetahuan, setiap permohonan yang diajukan ke LPSK terlebih dahulu harus diinvestigasi dan melalui proses asesmen. Informasi kepada pemohon jika 30 hari kerja tidak bisa dimintai keterangan, dan tidak ada kesempatan dilakukannya investigasi maupun asesmen maka permohonannya akan ditolak oleh LPSK. Investigasi ditujukan untuk mendalami materi apakah pemohon memiliki keterangan signifikan dalam proses peradilan. Selanjutnya, investigasi juga bertujuan untuk melihat permohonan yang diajukan disampaikan berdasarkan iktikat baik atau tidak. Sementara, asesmen untuk melihat apakah perlu bantuan medis atau psikologis. Setelah investigasi dan asesmen dilakukan, tim penelaah akan menyusun risalah dan dilakukan rapat paripurna. Oleh karena itu pemohon yang sudah mengajukan perlindungan namun dalam rentang waktu 30 hari kerja tidak bisa memberikan keterangan, dianggap tidak kooperatif sehingga permohonannya ditolak. (jawapos)LPSK Batal Lindungi Nyonya Sambo karena Tak Koorporatif
Kamis 11-08-2022,06:00 WIB
Editor : donapiscesika
Kategori :
Terkait
Minggu 31-03-2024,14:24 WIB
Beredar Foto Ferdy Sambo Rambut Gondrong, Alvin Lim: Itu Tidak Pernah Tidur di Sel
Selasa 26-12-2023,09:20 WIB
Bahagianya Istri Ferdy Sambo, 4 Bulan Lalu Dapat 'Diskon' dari MA, Kini Dapat Remisi dari Kemenkumham
Jumat 10-11-2023,20:49 WIB
Istri Rafael Alun dan Istri Ferdy Sambo Kompak Modis di Persidangan
Selasa 08-08-2023,22:01 WIB
Episode Baru Ferdy Sambo, dari Mati Kini Hidup Lagi. LSI: Dramatis Layaknya Sinetron
Terpopuler
Sabtu 28-12-2024,06:39 WIB
Pukul Thailand 2-1, Satu Kaki Filipina Tatap Final AFF 2024
Jumat 27-12-2024,23:10 WIB
5 Alasan Penyidik Belum Menahan Sekda Batanghari, Salah Satunya karena Sang Istri
Jumat 27-12-2024,20:59 WIB
Diperiksa Sebagai Tersangka oleh Penyidik, Penahanan Sekda Kabupaten Batanghari Ditangguhkan
Jumat 27-12-2024,21:57 WIB
Prodi Biologi FST UIN STS Jambi Adakah National Essay Competition 2024
Jumat 27-12-2024,22:29 WIB
BBTNKS Larang Pendaki Gunung Kerinci Dekati Radius 3 Km Kawah, yang Nekad Terancam Blacklist
Terkini
Sabtu 28-12-2024,15:37 WIB
Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Pada Periode H -7 Hingga H1 Libur Hari Natal 2024
Sabtu 28-12-2024,14:39 WIB
Pemerintah Terbitkan Aturan Tambahan Tentang Kriteria Pelamar PPPK Tahap 2, Berikut Isinya
Sabtu 28-12-2024,14:14 WIB
H+2 Natal, 5.743 Kendaraan Lintasi Tol Tempino-Bayung Lencir
Sabtu 28-12-2024,10:49 WIB
Program JKN Jadi Andalan Wagio Jalani Cuci Darah
Sabtu 28-12-2024,10:45 WIB