MPRJ Hidupkan Kembali Warisan Kesultanan Jambi melalui Seminar Sejarah Inspiratif

MPRJ Hidupkan Kembali Warisan Kesultanan Jambi melalui Seminar Sejarah Inspiratif

Foto bersama--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) kembali menghadirkan ruang edukasi sejarah melalui penyelenggaraan Seminar Kajian Masa Akhir Pemerintahan Kesultanan Jambi dengan tema “Jelajah Sejarah, Temukan Inspirasi.”

Kegiatan berlangsung pada Kamis (11/12) di Aula MPRJ dan diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jambi, hingga masyarakat umum yang memiliki minat mendalam terhadap sejarah daerah.

BACA JUGA:TENG! Bupati Lampung Tengah dan Sang Adik Ditetapkan Tersangla


Pemateri yang merupakan sejarawan Jambi menyampaikan paparannya--

Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan sejarawan Jambi terkemuka, yakni Drs. Ujang Hariyadi dan Mhd. Erman. Keduanya memaparkan gambaran komprehensif mengenai perjalanan politik, sosial, serta budaya yang mewarnai masa-masa akhir pemerintahan Kesultanan Jambi.

BACA JUGA:Tujuh Kursi Kepala Dinas di Pemkab Kerinci Kosong, Berikut Tahapan Seleksinya


Peserta yang hadir mengikuti kegiatann seminar--

Dalam pemaparan pertama, Drs. Ujang Hariyadi menyoroti berbagai naskah lama Kesultanan Jambi yang menjadi sumber penting dalam penelusuran sejarah. Ia menjelaskan bahwa naskah-naskah tersebut tidak hanya memuat catatan administrasi dan hukum adat, tetapi juga kisah perjalanan raja-raja Jambi, dinamika politik, serta hubungan diplomatik yang berkembang pada masa itu. 


Pemberian doorprize kepada peserta yang aktif dalam kegiata seminar--

Sementara itu, Mhd. Erman melengkapi pembahasan dengan uraian mengenai silsilah raja-raja Jambi, termasuk penjelasan tentang pusaka-pusaka kerajaan yang hingga kini masih disimpan sebagai warisan budaya tak ternilai.

BACA JUGA:Sengketa Lahan Sawit, Polres Muaro Jambi Tangani Laporan Dugaan Penggelapan Buah Sawit Kelompok 12

Salah satu topik yang paling menarik perhatian peserta adalah pembahasan mengenai faktor-faktor runtuhnya Kesultanan Jambi. Para narasumber menjelaskan bahwa keruntuhan tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan akumulasi dari berbagai konflik internal dalam lingkungan keluarga kesultanan. Perselisihan terkait suksesi dan perebutan pengaruh melemahkan stabilitas politik kerajaan. Kondisi ini kemudian semakin diperparah oleh campur tangan Belanda yang memanfaatkan perpecahan tersebut untuk memperluas kendali kolonial di wilayah Jambi.


Suasana dialog, peserta bertanya kepada narasumber--

Kepala Satker MPRJ, Meylizarni Asroel, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya museum untuk mendekatkan masyarakat dengan sejarah lokal melalui kegiatan edukatif yang bersifat dialogis. “Melalui seminar ini, kami berharap generasi muda dapat memahami bahwa sejarah bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi untuk membangun karakter dan identitas daerah. Kesultanan Jambi merupakan bagian penting dari perjalanan kita, dan mempelajarinya berarti menjaga warisan tersebut tetap hidup,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: