Ngaku Punya Harta Rp 4,7 Miliar, Bupati Meranti Ditolak Gabung ke PDIP Gegara Dua Masalah

Ngaku Punya Harta Rp 4,7 Miliar, Bupati Meranti Ditolak Gabung ke PDIP Gegara Dua Masalah

Bupati Meranti Non Aktif Muhammad Adil -Foto: IG @muhammad_adil_riau-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ngaku punya harta senilai Rp 4,7 Miliar, hal ini tercermin dari laporan kekayaannya di LHKPN KPK pada tahun 2022 lalu.

 

Hasil penelusuran Jambi Ekspres ke situs LHKPN, kekayaan Bupati Meranti Adil terdiri dari 73 jenis tanah dan bangunan yang berada di berbagai wilayah Provinsi Riau termasuk di Kabupaten Kepulauan Meranti.

 

Menariknya, sebagian besar dari harta yang dilaporkan berbentuk tanah dan bangunan dengan nilai Rp 4,3 Miliar.

 

Sisanya, Adil melaporkan 5 transportasi berupa sepeda motor dan mobil Brio dengan total nilai Rp 174 Juta.

 

Adil melapor tidak punya utang dan memiliki uang kas senilai Rp 244 Juta.

 

Adil bersama puluhan pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Kamis (6/4) malam ditangkap KPK.

 

Adil dan anak buahnya itu kemudian diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Adapun kasus yang dihadapi Adil terkait dengan dugaan suap pengadaan jasa umroh di Kabupaten Meranti.

 

Nurul Ghufron, Wakil Ketua KPK kepada media mengatakan, KPK saat ini masih terus melakukan pengembangan terhadap dugaan suap tersebut.

 

Dugaan menerima suap ini dilakukan Adil dengan cara memotong UP dan GUP atau Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan senlai 5 hingga 10 persen.

 

Salah satu alat bukti atas kasus suap ini berupa uang tunai yang saat ini masih dihitung oleh pihak KPK.

 

Terkait berita yang menyebut Bupati Meranti Muhammad Adil bergabung dengan PDIP, dibantah oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

 

Kata Hasto, Adil memang pernah diusulkan oleh beberapa anggota Fraksi PDIP untuk bergabung ke PDIP namun dirinya menolak usulan tersebut.

 

"Sebagai sekjen partai, saat itu permohonan tidak kami terima," tegas Hasto Jumat (7/6).

 

Apa alasan Adil ditolak bergabung ke PDIP? Pertama, ternyata karena sikap Adil terhadap pemerintah pusat khususnya Menteri Keuangan.

 

Seperti kita ketahui, tahun 2022 lalu Adil menjadi viral karena pernyataannya terhadap Kementerian Keuangan.

 

Ketika itu Adil bersitegang terkait dana bagi hasil sumur minyak di Kabupaten Meranti yang dirasa tidak adil dan sedikit.

 

Salah satu dirjen Kemenkeu pun menjadi tempat luapan emosi Adil. Dalam sebuah pertemuan di Riau, Adil menyebut bahwa Kemenkeu dipenuhi oleh iblis dan setan.

 

Sementara itu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat ikut membantah Adil sebagai kader PDIP.

 

Menurut Djarot, rekam jejak Adil yang suka pindah-pindah partai ikut jadi sorotan.

 

"Beliau sering pindah partai ya, itu yang sering saya dengar, yang jelas yang bersangkutan tidak pernah mengikuti kaderisasi di partai, sehingga bukan kader partai PDIP" tegas Djarot. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: