Pelaku Kasus Perundungan di SMP Palangka Raya Dikeluarkan

Pelaku Kasus Perundungan di SMP Palangka Raya Dikeluarkan-Foto: ANTARA-
“Kemungkinan besar perekam dan satu temannya akan turut diberhentikan. Namun nanti akan disampaikan secara resmi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalimantan Tengah (Kalteng) Widya Kumala menyayangkan terjadinya tindakan kekerasan tersebut.
Tindakan keji tersebut, tidak bisa dibenarkan dalam situasi apapun terlebih korban dan pelaku yang masih berada di bawah umur.
“Anak-anak seharusnya belajar menyelesaikan konflik dengan cara yang lebik baik. Pemukulan hingga berujung penganiayaan tidak bisa dijadikan solusi dalam menyelesaikan masalah,” tuturnya.
Ia mempertanyakan alasan video tersebut di viralkan mengingat informasi awalnya menyebutkan bahwa kedua belah pihak telah berdamai sebelum rekaman tersebar.
Saat ini langkah yang lebih bijak adalah melakukan mediasi kembali untuk mencari solusi terbaik bagi anak-anak yang terlibat.
“Jika memang ada ketidakpuasan, orang tua korban sah-sah saja melaporkan ke pihak berwajib, bukan dengan memviralkan. Apalagi kejadian ini terjadi di rumah korban, bukan di sekolah, sehingga tidak ada kaitannya dengan institusi pendidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti dampak psikologis yang bisa dialami oleh anak-anak akibat viralnya video tersebut.
Ia menilai, semakin viralnya video tersebut, maka anak bisa mengalami tekanan mental lebih besar.
Dalam hal ini, orang tua seharusnya fokus pada pemulihan kesehatan mental anak, baik korban maupun pelaku, agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia turut mengingatkan pentingnya menjaga privasi anak, termasuk identitas, agar mereka tetap mendapatkan perlindungan yang layak.
“Identitas anak seharusnya disembunyikan, bukan justru disebarluaskan oleh orang dewasa. Anak-anak memiliki hak untuk dilindungi,” Widya Kumala.(ANTARA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: