RESMI! Angkutan Batubara Jalur Sungai Dihentikan

ANGKUTAN BATU BARA: Foto udara tongkang bermuatan batu bara di Sungai Batanghari di Desa Pulau Betung, Batanghari, Jambi, Sabtu (4/1/2025). -Foto : Dok Jambi Ekspres. -
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Angkutan batubara jalur sungai resmi diberhentikan sementara hingga waktu yang tak ditentukan, hal itu mulai berlaku pada awal pekan ini (26/1/2025).
Ini merupakan dampak dari kapal tongkang yang menabrak tiang fender di jembatan Tambesi, Kabupaten Batanghari beberapa waktu lalu.
Penghentian sementara ini dikonfirmasi oleh Asisten ll Setda Provinsi Jambi yang juga Waka Satgas Wasgakkum Johansyah.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Satgas Wasgakkum, BPJN IV Jambi, Dishub, BPTD, PPTB, dan unsur Forkopimda sudah sepakat untuk sementara waktu angkutan batubara lewat jalur sungai diberhentikan.
“Iya diberhentikan. Jadi semuanya mulai dari Koto Boyo dan pelabuhan di Tenam pun semuanya kita berhentikan,” ujar Johansyah.
Ia meminta kepada Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) dan perusahaan kapal tongkang yang menabrak tiang fender di jembatan Tambesi itu membuat surat pernyataan bahwa mereka bersedia untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.
“PPTB dan pengusaha yang menyenggol tiang fender jembatan Tambesi itu harus membuat pernyataan untuk bertanggung jawab atas perbaikan tersebut,” katanya.
Selain itu dalam surat yang disepakati bersama itu, Johansyah juga menghimbau agar PPTB segera memasang rambu-rambu agar tiang fender tersebut lebih aman sebelum diperbaiki.
Apabila masih ada kapal tongkang batubara yang melintas, nantinya Dirpolairud akan menindak tegas dan memberikan sanksi.
“Disitu kan ada Dirpolairud, mereka akan mengawasi terkait dengan kapal tongkang yang masih lewat, sanksi hukum pasti ada, tapi kewenangan ada Dirpolairud,” sebutnya.
Sementara itu, Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Provinsi Jambi mengakui telah menyepakati terkait dengan penutupan angkutan batubara melalui jalur sungai Batanghari.
Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua PPTB Sapuan Ansori.
“Untuk sementara waktu ditutup, kami juga tidak mau memaksakan karena takut membahayakan lagi,” katanya.
“Seluruh kawan-kawan penambangan sudah sepakat mengikuti arahan dari pemerintah,” tambah Sapuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: