>

Tak Hanya Dapat Gelar Adat Melayu Jambi, Wamenaker RI Afriansyah Noor Didaulat Jadi Jubir Tokoh Nasional

Tak Hanya Dapat Gelar Adat Melayu Jambi, Wamenaker RI Afriansyah Noor Didaulat Jadi Jubir Tokoh Nasional

Tak Hanya Dapat Gelar Adat Melayu Jambi, Wamenaker RI Afriansyah Noor Didaulat Jadi Jubir Tokoh Nasional--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI dianugerahi gelar kehormatan adat Melayu Jambi pada Kamis (4/1/2023). Ia dianugerahi predikat  kategori utama tokoh nasional yang mendapatkan gelar 'Datuk' setelah melewati kajian tim Majelis Permusyawatan Adat (MPA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi.

Tak hanya itu, yang membanggakan Wamenaker Afriansyah Noor juga didaulat menjadi juru bicara atau perwakilan tokoh nasional yang mendapatkan gelar adat. Hal ini wajar, mengingat Afriansyah adalah putra Jambi yang berada dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden RI Joko Widodo.

Afriansyah dipercaya menyampaikan kesannya di panggung utama Balairungsari LAM pada Kamis (4/1/2024). Ia menyampaikan sambutan mewakili anggota DPR - DPD RI, Kapolda Jambi hingga tokoh Jambi lainnya sekaliber mantan Pangdam dan Danrem.

Pria yang kini bergelar Datuk Bandar Mudo Pengimbang Rajo itu menyampaikan hal penting di podium utama. 

"Saya merasa bangga, terharu, tapi juga sedih karena mendapatkan amanah yang begitu berat dari LAM Jambi, sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Jambi, kemudian merantau ke Jakarta. Mudah-mudahan kami yang diberi gelar meskipun bukan dari Jambi tapi pernah Dinas dan bertugas di Jambi, semoga kita semua istikhomah dan amanah," kata Afriansyah Noor.

Ia menceritakan, tahun yang lalu dirinya sebagai undangan menyaksikan tokoh nasional Jaksa Agung dan Mendagri, dan pada Kamis (4/1) Afriansyah tak menyangka diberi gelar adat. "Karena menurut saya banyaknya titel, gelar dan jabatan kalau tidak bermanfaat untuk orang banyak apalah artinya," ucap Wamenaker.

Ia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan syukur mendalam atas penganugerahan ini. "Gelar adat ini bukan hanya sebagai kebanggaan namun juga kehormatan bagi keluarga kami. Juga terselip rasa tanggung jawab besar untuk menyelesaikan yang kusut dan menjernihkan yang keruh. Betapa berat gelar ini karena mulai hari ini kami ikut memikul marwah lembaga adat, bukan hanya dituntut berkata benar berjalan lurus, tetapi juga harus ikut serta menjaga harta pusaka, marwah dan aturan lainnya dan tak melanggar pantangan di tengah masyarakat, " sampai Sekjen Partai Bulan Bintang ini.

Orang nomor dua di Kemenaker RI ini memohon doa agar bisa menjaga generasi muda lantaran tantangan nilai budaya baru yang masuk ditengah masyarakat sangat deras dan keras. Baik kualitas dan intensitas harus mampu lakukan filter yang tak sesuai dengan adat bersyendi syarak, syarak bersedia kitabullah.

"Mudah-mudahan kami yang diberikan amanah bisa jalankan amanah dengan sebaik-baiknya," pungkasnya. (aan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: