Ditolak 19 Daerah di Sumbar Alfamart dan Indomaret Dituding 'Menyusup' Masuk Pakai Nama Lain
Sumbar menjadi salah satu wilayah yang menolak kehadiran Alfamart dan Indomaret. Terlihat salah satu gerai minimarket lokal di Kota Sawahlunto-Foto: Dona Piscesika/Jambi Ekspres-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota.
Menariknya, hampir semua daerah tersebut yang jumlah totalnya ada 19 daerah, kompak menolak dan melarang kehadiran Alfamart dan Indomaret di wilayah mereka.
Alfamart sendiri mulai fokus masuk ke Pulau Sumatera sejak 10 tahun lalu atau tepatnya tahun 2013.
Sejak saat itu satu per satu daerah di Pulau Sumatera mulai beroperasi gerai minimarket berkonsep franchise itu.
Kehadiran Alfamart di Sumatera ketika itu dimulai dari Sumatera Utara, kemudian masuk ke Riau, Jambi lalu menggurita hingga ke hampir semua wilayah di Pulau Sumatera.
BACA JUGA: Sejarah Indomaret, Berdiri 1988 Kini Sudah Mempunyai 22.077 Toko
BACA JUGA: Berdiri Sejak 1989, Beroperasi Pertama Kali di Banten, ini Sejarah Singkat Alfamart
Namun Sumbar tetap pada pendiriannya, bahkan sampai hari ini, 19 daerah di sana tetap melarang Alfamart maupun Indomaret beroperasi.
Berikut 19 daerah yang melarang Alfamart dan Indomaret beroperasi di daerah mereka:
1.Kab. Kepulauan Mentawai
2.Kab. Pesisir Selatan
3.Kab. Solok
4.Kab. Sijunjung Sijunjung
5.Kab. Tanah Datar
6.Kab. Padang Pariaman
7.Kab. Agam
8.Kab. Lima Puluh Kota
9.Kab. Pasaman
BACA JUGA:Ahmad Dhani Bilang Ada Satu ‘Bagian’ Perempuan yang Peka Bila Disentuh Lelaki Cukup Umur
BACA JUGA:Inilah 3 Bedak Tempo Dulu yang Bikin Perempuan Cantik Bak Bidadari, Sekarang Masih Dijual
10.Kab. Solok Selatan
11.Kab. Dharmasraya
12.Kab. Pasaman Barat
13.Kota Padang
14.Kota Solok
15.Kota Sawahlunto
16.Kota Padang Panjang
17.Kota Bukittinggi
18.Kota Payakumbuh
19.Kota Pariaman
BACA JUGA:5 Bulan Lagi Mungkinkah Tol Padang-Sicincin Capai 100 Persen?
BACA JUGA:Onde Mande! Lahan Tol Padang-Sicincin Ramai-ramai Dikorupsi, Takicuah Wak
Dituding Masuk Sumbar Pakai Nama Lain
Minimarket waralaba itu dituding telah coba-coba 'menyusup' masuk ke Sumbar dengan nama lain.
Hal ini dikatakan Sepriadi, Ketua Aliansi Pedagang Ritel, Grosir dan pedagang Pasar Sumatra Barat kepada wartawan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Alfamart dan Indomaret Selalu Nempel Berdekatan, Ada Kongkalikong? Ternyata Oh Ternyata..
Kata Sepriadi, yang coba-coba masuk itu adalah Alfamart dengan nama berbeda, bukan Alfamart lagi namun namanya menjadi Nagari Mart.
Karena mengetahui Nagari Mart terafiliasi dengan Alfamart, kemudian Aliansi Pedagang Sumatra Barat langsung melakukan demo meminta pemerintah daerah di Sumbar jeli dan menolak kehadiran Nagari Mart di Sumbar.
BACA JUGA:Israel: Luas Wilayahnya Setengah Surabaya Jumlah Penduduk Mirip Lampung, Militernya? Ngeri
"Mengapa kami menolak Nagari Mart yang berafiliasi dengan Alfamart? Karena beberapa alasan,” lanjut Sepriadi.
Pertama kehadiran Nagari Mart bisa mengancam stabilitas dan keberadaan semua pedagang-pedagang kecil dan UMKM di Sumbar.
BACA JUGA:Fenomenal! Sumbar Punya Pulau yang Airnya Bisa Terbelah
BACA JUGA:Sejarah Fakultas Kedokteran Unand, Memulai Kuliah Perdana di Sekolah TK dan Banyak Dosen Asing
Kedua karena ini adalah upaya manipulatif yang dilakukan group besar di Sumbar dengan memakai simbol-simbol adat minang kabau, bahkan menggunakan simbol rumah gadang di gerai-gerai mereka.
Ketiga, menurut Sepriadi, mengizinkan Nagari Mart masuk ke Sumbar sama saja dengan mengadu gajah dengan semut, tentu saja tidak seimbang ndan nantinya akan menumbangkan salah satunya, yang tumbang adalah pedagang tradisional dan usaha lokal.
BACA JUGA:7-Eleven Hengkang dari RI Gara-gara Alfamart dan Indomaret?
"Jadi Sumbar ini harus bebas dari sistem kapitalisme, pemerintah harusnya berpikir bagaimana pengusaha kecil dan tradisional diuntungkan, bukan pemain besar, kami menolak kapitalis, menolak Alfamart," ucap Sepriadi di sela-sela demontrasi yang mereka lakukan di Kantor Gubernur Sumbar tahun 2021 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: