>

400 Hektare Lahan Pertanian di Kota Jambi Terdampak Kekeringan

400 Hektare Lahan Pertanian di Kota Jambi Terdampak Kekeringan

Dampak Bahaya El Nino di Indonesia-Pixabay---

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.IDEl Nino yang sedang melanda secara nasional telah memberikan tantangan serius bagi sektor pertanian di berbagai wilayah. Termasuk Kota Jambi. Sejumlah lahan pertanian terdampak kekeringan parah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Boy Evridal Asri mengatakan, pemerintah telah memberikan pemahaman kepada petani tentang pentingnya mengatur waktu penanaman dengan bijak, terutama dalam menghadapi musim panas yang kering.

Para petani dihimbau untuk tidak melakukan penanaman selama musim panas ini, dan bagi yang sudah terlanjur menanam, langkah-langkah darurat seperti penggunaan pompa air telah disiapkan.

Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi tanaman pertanian yang tengah tumbuh.

“Beberapa hari belakangan, hujan telah turun di beberapa daerah, memberikan bantuan bagi petani yang sedang menghadapi kekeringan. Meskipun tidak cukup untuk mengatasi keseluruhan masalah, setiap tetes hujan diapresiasi karena dapat memberikan sedikit kelonggaran pada kondisi kekeringan,” kata Boy Evridal, Selasa (22/8).

Kata Dia, Wilayah Jambi Timur, salah satu daerah yang terdampak, sehingga pemerintah memberikan solusi dengan mencari sumber air tambahan. Dengan menggunakan pompa air, sumber air yang ditemukan dapat memberikan dukungan tambahan bagi keberlanjutan pertanian.

Upaya ini menunjukkan komitmen dalam mengatasi tantangan kekeringan yang sedang dihadapi.

Di sisi lain, Kota Jambi memiliki lahan pertanian seluas 400 hektar yang rata-rata terdampak oleh kekeringan. Dengan sistem tanam padi sekali dalam setahun, saat ini beberapa lahan sudah mendekati waktu panen.

“Rencananya, panen perdana akan dilaksanakan dalam dua minggu ke depan. Meskipun kondisi air yang kurang ideal, petani tetap berharap untuk mendapatkan hasil yang baik dari usaha pertanian mereka,” imbuhnya.

Saat ini, sekitar 30 hektar lahan pertanian di wilayah Penyengat Rendah, Telanaipura sudah memasuki musim panen. Meskipun produktivitas mungkin tidak sepenuhnya optimal karena dampak kekeringan, petani tetap bekerja keras dan tetap berharap pada hasil yang memuaskan.

Pemerintah dan masyarakat di Kota Jambi tetap bersatu dalam menghadapi tantangan kekeringan ini. Upaya kolaboratif ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam mengatasi perubahan cuaca yang ekstrem dan menjaga ketahanan pangan daerah.

Kondisi cuaca dan pertanian adalah hal yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan, namun usaha dan kerja sama yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu meringankan dampak yang ditimbulkan oleh situasi seperti ini.

“Kami juga sudah koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jambi, juga dengan TPID Kota Jambi atas persoalan dampak El Nino ini,” pungkasnya. (hfz)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: