Kendala Lahan Tol Jambi-Betung Selesai, 8 Makam Dipindahkan, Ahli Waris Dapat Konpensasi Rp 3 Juta
DIPINDAHKAN: Ahli waris bersama warga saat memindahkan 8 makam yang terkena proyek pembangunan jalan tol di Desa Muaro Sebapo, Muaro Jambi, kemarin (10/8).--
‘‘Ini yang saya harapkan. Saya sudah mengarahkan mereka untuk bekerja lebih cepat lagi,’‘ ujar Haris (10/8).
Hal itu lantaran masyarakat sudah lama menunggu kehadiran jalan bebas hambatan di Provinsi Jambi.
‘‘Jalan tol ini harapan masyarakat Jambi untuk arus transportasi menuju ke Sumatra Selatan. Kalau tim sudah bekerja Allhamdullilah tinggal saya evaluasi saja,’‘ sebutnya.
Haris menambahkan, dari laporan Karo Adpem kepadanya permasalahan di lapangan sudah teratasi.
‘‘Untuk ganti rugi lahan tidak sampai 65 hektar lagi. Tinggal 6,5 hektar untuk Penlok. Dimana Untuk exit tol ditambah mushalla semua lahannya habis terpakai,’‘ terangnya.
‘‘ Tinggal lagi yang perlu saya dudukkan dengan Kemenag untuk masalah madrasah (MIN/Sekolah). Artinya Semuanya sudah klir,’‘ pungkasnya.
Pantauan koran ini, pemindahan dan pembongkaran makam tersebut berlangsung lancar, proses pemindahan yang dimulai sejak pagi hari dilakukan dengan cara gotong-royong antar masyarakat setempat dengan pihak ahli waris makam.
Ngadimin salah satu ahli waris yang makam keluarganya dipindahkan menyebutkan, bahwa pemindahan makam itu dikarenakan TPU tersebut terkena proyek pembangunan jalan tol.
Masyarakat yang makam keluarganya dievakuasi diberikan kompensasi sebesar Rp 3 juta untuk satu makam.
‘‘Ganti ruginya sebesar Rp 3 juta. Lokasi pemindahan pun tidak jauh dari lokasi makam yang terkena jalan tol,’‘ ujar Ngadimin.
Proses pemindahan makam telah melalui proses yang panjang dlama mengambil keputusan diantaranya melibatkan masyarakat sekitar, perangkat desa dan instansi terkait.
‘‘Kami berharap, nanti jika seandainya ada pelebaran jalan atau sebagainya, makam yang sudah dipindahkan ini jangan sampai terkena lagi,’‘ jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Muaro Sebapo Wahyu Aditya mengucapkan terimakasih atas kerelaan ahli waris dalam proses pemindahan makam sehingga proyek pembangunan jalan tol ini bisa terlaksana.
‘‘Sebelum dan sesudah makam dipindahkan, masyarakat setempat melakukan pembacaan Yasin dan tahlil di lokasi makam yang baru,’‘ katanya.
Dia menjelaskan, sebenarnya makan yang terdata dari Tim itu hanya 5 makam. Namun di lokasi ternyata ada 8 makam yang terdampak. Hal tersebut pun sudah dilakukan musyawarah mufakat untuk ikut dipindahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: