Truk Batu Bara Rusak di Tengah Jalan, Jalur Simpang Rimbo-Mendalo Macet Total

Truk Batu Bara Rusak di Tengah Jalan, Jalur Simpang Rimbo-Mendalo Macet Total

Truk Batu Bara Rusak di Tengah Jalan, Jalur Simpang Rimbo-Mendalo Macet Total--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Macet total gara-gara truk angkutan batu bara kemballi terjadi di jalur dari Simpang Rimbo, Kota Jambi hingga Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi.

Pantauan Jambi Ekspres  hari ini Rabu (26/7) sekira pukul 09.15 WIB macet parah ini disebabkan truk angkutan batu bara rusak di tengah jalan tepatnya setelah minimarket mama.

"Angkutan batu bara lagi yang bikin masalah. Harusnya cepat distop saja,"ujar Iman, warga Kota Jambi yang sehari-ahari punya mobilitas dari Kota Jambi ke Kabupaten Muaro Jambi.


truk angkutan batu bara rusak di tengah jalan--

Sementara itu, jalan khusus batu bara dan angkutan barang lainnya terus berprogres. Yang terbaru hauling road itu, pembukaan lahannya sudah sampai ke Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

Pelaksana Harian Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi (Asisten II) Johansyah menyebut, jalan yang sedang dilakukan land clearing (pembukaan lahan) di Mendalo merupakan jalan Khusus yang dibangun oleh PT. Sinar Agung Sukses (SAS).

“Sedang dibuka jalur sekitar 20 Kilometer menuju JT atau pelabuhan Mendalo Laut atau di belakang BWSS (Balai Sungai),” ujarnya Kepada Jambi Ekspres (25/7).

Dijelaskan Johansyah, jika jalan khusus melintasi jalan nasional sesuai rapat dengan pihak terkait maka akan berada di bawah jalan nasional atau dibuat terowongan.

“Nanti akan crossing di bawah dibuat terowongan, nantinya panjangnya hanya sepanjang lokasi menyeberang jalan nasional itu,” sebutnya.

Kemudian, jalan khusus batu bara yang berada di sekitar rumah warga maka jalannya akan diaspal, sehingga tidak mengurangi debu yang mengganggu masyarakat.

“Dampak itu yang akan dihindarkan terjadi kepada masyarakat,” ucap Johansyah.

Sementara untuk lahan yang tidak berada di dekat rumah warga akan dibuat dengan rencana awal pengerasan. “Nanti akan dilihat juga seperti apa dampaknya menurut keterangan pihak SAS,” akunya.

Untuk jalan khusus yang digarap PT. SAS itu total sepanjang lebih dari 100 kilometer membentang mulai dari Mandiangin Sarolangun.

Johansyah menyebut, untuk pembebasan lahan, jalan yang dibangun PT.SAS sudah dibebaskan sejak zaman Gubernur Hasan Basri Agus. “Untuk jalan khusus jika ada permasalahan wilayah hutan izin dibantu Pemprov dengan Kementerian Kehutanan, sedangkan jika ada masalah perorangan nanti kita minta perusahaan yang bernegosiasi, jika tak ada mufakat akan dibentuk tim penlok bersama Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan masalah lahan,” ucap Johansyah yang aslinya menjabat Kepala Biro Perekonomian dan SDA Provinsi Jambi ini. (aba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: