>

Nova Arianto Siapkan Rotasi Timnas U-17 Hadapi Afghanistan: Prioritaskan Jam Terbang Pemain Muda

Nova Arianto Siapkan Rotasi Timnas U-17 Hadapi Afghanistan: Prioritaskan Jam Terbang Pemain Muda

Para pemain Timnas U-17-PSSI-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Timnas Indonesia U-17 akan menjalani laga terakhir fase Grup C Piala Asia U-17 2025 melawan Afghanistan U-17 pada Kamis (10/4) malam di Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah. Setelah berhasil mengantongi dua kemenangan penting melawan Korea Selatan (1-0) dan Yaman (4-1), pelatih kepala Nova Arianto merencanakan rotasi skuad sebagai langkah strategis menghadapi partai pemungkas ini.

Dalam dua laga sebelumnya, Nova belum melakukan banyak perubahan dalam susunan pemain utama. Hanya satu pergantian dari pertandingan ke pertandingan, dan total baru enam pemain cadangan yang telah mencicipi menit bermain. Mereka adalah Dafa Zaidan, Fandi Ahmad, Ilham Romadhona, Putu Ekayana, Rafi Rasyiq, dan Josh Holong. Dari keenamnya, hanya dua pemain yang bermain satu kali, sementara empat lainnya sempat turun dua kali.

BACA JUGA: PTPN IV PalmCo-Koperasi Bentuk Kongkrit Hilirisasi Sawit

Namun, ada enam pemain lainnya yang belum mendapatkan kesempatan sama sekali di lapangan. Oleh karena itu, Nova melihat laga melawan Afghanistan sebagai momen ideal untuk memberi jam terbang kepada mereka. Mengingat Garuda Asia telah memastikan diri lolos ke babak perempat final dan sekaligus mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17 2025, kesempatan ini menjadi waktu yang tepat untuk menguji kedalaman skuad.

BACA JUGA: Kamis Sore Rupiah Ditutup Rp16.823 per Dolar AS

Nova Arianto menyadari pentingnya aspek pembinaan dalam sepak bola usia muda. Memberikan kesempatan bertanding kepada seluruh pemain merupakan bagian dari proses pengembangan mental, teknik, dan taktik mereka. Dalam jangka panjang, hal ini akan sangat berguna bagi perkembangan karier pemain muda yang kelak akan menjadi tulang punggung sepak bola Indonesia.

BACA JUGA:Wali Kota Jambi : Keberhasilan Karir ASN Berawal dari Keharmonisan Keluarga

Namun, keputusan untuk merotasi pemain tidaklah mudah. Dalam dunia sepak bola, terdapat anggapan bahwa merombak susunan tim pemenang bisa berdampak pada kestabilan performa. Oleh karena itu, Nova kemungkinan besar tidak akan melakukan perubahan besar-besaran. Beberapa pemain inti akan tetap dipertahankan untuk menjaga ritme dan keseimbangan permainan tim.

Afghanistan sendiri saat ini berada di dasar klasemen Grup C. Mereka belum mencetak satu gol pun dan sudah kebobolan delapan kali dalam dua laga. Meski secara statistik terlihat lemah, Nova tidak ingin timnya memandang remeh lawan. Justru ia menilai laga ini sebagai kesempatan untuk memperkuat sistem serangan Indonesia yang dalam dua laga sebelumnya mencetak lima gol, dua di antaranya dari penalti.

BACA JUGA:PTPN IV Regional 4 Jambi-Sumbar Belikan Ambal Masjid Baitul Hikmah

Gaya permainan Indonesia sejauh ini cenderung berhati-hati di awal pertandingan, menunggu lawan membuka celah sebelum melancarkan serangan agresif. Pola ini terlihat efektif saat melawan Yaman, di mana anak-anak Garuda Asia mulai menekan setelah melihat menurunnya kualitas permainan lawan.

Pemain seperti Mierza Firjatullah yang belum tampil optimal, bisa memanfaatkan pertandingan ini sebagai ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan ketajaman di lini depan. Nama-nama lain seperti Algazani Dwi Sugandi dan Aldyansah Taher juga disebut-sebut sebagai opsi yang layak diberikan menit bermain oleh Nova.

Fokus utama dari rotasi ini bukan semata-mata hasil akhir pertandingan, melainkan sebagai bagian dari proses pembentukan karakter dan kesiapan pemain untuk menghadapi laga-laga berat di babak gugur. Nova ingin seluruh pemain siap secara mental dan teknis jika sewaktu-waktu dibutuhkan, terutama ketika menghadapi lawan dengan kualitas tinggi di fase berikutnya.

Sepak bola usia muda bukan hanya soal meraih kemenangan, tetapi juga soal mempersiapkan pemain untuk level yang lebih tinggi. Dalam konteks ini, Nova tampaknya ingin menyeimbangkan antara target prestasi dan misi pembinaan pemain muda yang lebih luas. Dengan demikian, rotasi yang akan dilakukan bukan sekadar eksperimen, melainkan strategi jangka panjang demi masa depan sepak bola Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: