Warga Blokir Tol Palembang-Betung karena Jalan Nenek Moyang Dialihkan ke Kolong

Warga Blokir Tol Palembang-Betung karena Jalan Nenek Moyang Dialihkan ke Kolong

Aksi blokade tol yang dilakukan warga Saterio Kabupaten Banyuasin-Foto: www.harianmuba.com-

SUMSEL, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ratusan warga Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III memblokir Jalan Tol Palembang-Betung sebagai bentuk protes karena jalan nenek moyang mereka kini telah dialihkan ke kolong tol.

 

Jalan nenek moyang itu bernama Jalan Suak Taman. Kini jalan ini telah digarap menjadi ruas jalan tol. 

 

Aksi pemblokiran jalan Tol Palembang-Betung ini terjadi di ruas yang berada di Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin lll Kabupaten Banyuasin.

 

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Pembatasan BBM Pertalite Bakal Menyeluruh? Tak Punya QR Hanya Boleh Rp 200 Ribu/Hari

 

BACA JUGA:Ngintip Isi Kantong Wakil Bupati Rokan Hilir yang Kepergok ‘Ngamar’ dengan Anak Buahnya

 

Indo Sapri, salah satu perwakilan warga yang demo, dikutip Jambi Ekspres dari harianmuba.com Kamis (25/5), mengatakan tuntutan warga cukup sederhana, buatkan saja jembatan penyeberangan agar mereka saat hendak ke kebun dan membawa hasil kebun bisa kembali lancar seperti dulu, seperti waktu Jalan Suak Taman belum ditutup Tol Palembang-Betung.

 

BACA JUGA:JELANG AKHIR MEI 2023, BBM Turun Lagi Rp 800, Simak Harga Baru Pertamax-Dexlite-Pertalite di SPBU 28 Mei 2023

 

Terkait kolong tol, itu kata Indo Sapri sangat beresiko, bisa saja suatu saat terjadi banjir dan ini akan menjadi masalah baru di kemudian hari.

 

Permintaan pembangunan jembatan kata Indo Sapri telah pernah dikemukakan warga namun tak ada juga jawaban dan solusi, semua masih dialihkan ke kolong tol.

 

Kata Indo Sapri, Jalan Suak Taman yang telah ada sejak zaman nenek moyang mereka itu sebenarnya tidak masalah dijadikan jalan tol namun seharusnya ada solusi terbaik, jangan malah menimbulkan kesulitan.

 

Warga Kelurahan Seterio dalam tuntutannya juga meminta Bupati Banyuasin mendesak Pihak Pelaksana Pembangunan Jalan Tol Kapal-Betung untuk merealisasikan tuntutan mereka.

 

Tak hanya memblokir ruas Tol Palembang-Betung, Warga juga berkeliling menyampaikan aspirasinya ini ke Kantor Lurah Seterio, kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Banyuasin.

 

Selain minta dibangun jembatan, warga juga meminta Bupati Banyuasin mengevaluasi kinerja Lurah Seterio. “Diduga tidak pro rakyat,” lanjut Sapri.

 

Menanggapi aksi demo warga ini, Wakil bupati Banyuasin H Slamet Somosentono berjanji akan memperjuangkan permintaan warga Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III itu.

 

 

BACA JUGA:Staf Presiden : Pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru Didahulukan

 

BACA JUGA:Diblokir Warga Gegara Lewat Kolong, Tol Palembang-Betung Sedang Dikebut Rampung Juli 2023

 

“Selagi peruntukannya jelas apalagi untuk warga berkebun tentu akan diperjuangkan pemerintah untuk dibangunkan jembatan,” tegasnya.

 

H Slamet berjanji akan mendiskusikan masalah ini dengan pihak Waskita sebagai pengembang Tol Palembang-Betung agar segera dibangun jembatan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: