>

Fakta Baru dari Calon Istri Pria Palembang yang Batalkan Pernikahan H-1, Ternyata Begini…

Fakta Baru dari Calon Istri Pria Palembang yang Batalkan Pernikahan H-1, Ternyata Begini…

Calon penganten Anjas dan Dona batal acara pernikahan H-1--

SUMSEL, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Souvenir sudah dibungkus rapi, undangan sudah dicetak, uang hantaran dan perhiasan pun sudah diserahkan, namun ternyata keputusan Anjas, pria Palembang untuk batalkan pernikahan H-1 bersama pujaan hatinya yang bernama Dona, sudah bulat. 

 

Anjas merasa perlakuan calon istrinya itu terhadap ibu kandungnya Eli sudah sangat keterlaluan.  Semua bermula saat Anjas, Eli dan Ayahnya datang ke rumah Dona. Tujuan kedatangan kali ini adalah untuk mengantar tambahan uang hantaran yang diminta Dona. 

 

Awalnya untuk persiapan acara pernikahan, Anjas yang warga Desa Belambangan Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, sudah memberi uang senilai Rp 35 juta kepada Dona. Namun karena Dona merasa uang itu tidak cukup, ia lalu minta tambah lagi senilai Rp 7,7. 

 

Kemudian keluarga Anjas pun setuju dengan permintaan Dona, dengan catatan hanya 6,7 juta saja karena 1 jutanya untuk keperluan membeli baju keluarga Anjas. 

 

Setelah terkumpul uang Rp 6 Juta, atau kurang 700 ribu dari perjanjian, keluarga Anjas pun kemudian datang ke rumah Dona untuk menyerahkan uang tersebut. 

 

Namun sayang, bukannya senang uang tambahan bersedia dipenuhi keluarga Anjas walau masih kurang , Dona malah emosi dan tak terima uang yang ia minta masih kurang Rp 700 ribu. 

 

Merasa tidak senang Dona kemudian mengeluarkan kalimat tidak sedap. Menurut keluarga Anjas, Dona bahkan menunjuk-nunjuk tangannya kepada ibunda Anjas dan mengancam akan membatalkan pernikahan. 

 

Kemudian, Dona juga menggebrak pintu kamar di hadapan kedua orang tua Anjas. Lalu berkata “Ini bukan utang piutang, kalau memang ngga siap lebih baik batalkan saja pernikahan ini,” ancam Dona penuh emosi dalam bahasa Sumsel.

 

Eli, ibu kandung dari Anjas si pria Palembang ini kepada media mengaku shock dan kaget dengan perlakuan calon menantunya itu. Pasca mendapat perlakuan tak enak itu, Anjas dan kedua orangtuanya kemudian meninggalkan rumah Dona lalu menceritakan perlakuan Dona kepada keluarga mereka yang lain.

 

Anjas memang akhirnya mentransfer kekurangan uang permintaan Dona Rp 700 ribu, namun setelah itu, Anjas langsung membatalkan rencana pernikahan itu, tepat H-1 hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi Anjas dan Dona. 

 

Keputusan Anjas pria Palembang ini bukan tak mendasar, Anjas bukan menikah tanpa modal, selain uang mahar 35 juta, pihak Anjas pada November 2022 lalu ternyata juga telah menyerahkan perhiasan emas seberat dua suku atau sekitar 13 gram, dodol 10 loyang dan wajik 20 loyang. 

 

Namun sayang, meski telah diberikan uang, Anjas dan keluarga malah merasa telah ditipu, karena apa? Karena persiapan Dona atas pernikahanya itu malah tak terlihat. Mulai dari urusan pendaftaran KUA yang belum tuntas diurus Dona hingga tenda yang belum juga terlihat dipasang meski sudah dekat hari pernikahan.

 

Satu hal lain yang membuat Anjas jadi tak habis pikir adalah, saat Dona tidak sedikitpun menunjukkan rasa penyesalan atas perbuatannya. Bahkan Dona juga bisa dengan cuek menghadapi kalimat batalkan pernikahan, seperti tanpa beban. 

 

Ibunda Anjas , Eli sempat melarang Anjas membatalkan pernikahan, malu dengan orang, keluarga besar sudah tau, undangan sudah disebar. Namun Anjas tetap ngotot pernikahan harus dibatalkan karena ia benar-benar tak terima ibunya dibentak dan diperlakukan kasar bahkan di depan matanya, serta merasa telah ditipu calon istrinya itu.

 

Kini nasi telah jadi bubur, Dona terlanjur viral, kisah asmara Dona bersama Anjas pria Palembang batalkan pernikahan telah diketahui banyak orang. Tak ayal, foto lamaran hingga foto pre wedding mereka berdua pun telah tersebar luas. Adalah keluarga Anjas yang pertama kali menceritakan kisah Anjas di sosial media.

 

Saat awak media mencoba menelusuri kediaman Dona, ternyata rumahnya terlihat kosong tak berpenghuni dan pintu tertutup.

 

Fakta baru dari kisah viral ini pun terkuak. Ternyata Dona dan keluarga bukan tak mengurus di KUA proses pernikahan.

 

Adalah Sekretaris Desa Belambangan, Rientince yang mengungkapkan fakta ini. Kata Rientince, sebenarnya urusan KUA telah selesai diurus, buku nikah mereka berdua pun telah dicetak oleh KUA bahkan sudah jadi, namun memang belum ditanda tangan. Namun kini dimusnahkan karena Anjas telah membatalkan pernikah tepat pada H-1, jelasnya. 

 

Terkait pelaminan dan tenda yang tidak terpasang, Rientince juga tak menampik hal itu. Namun menurutnya tenda tak dipasang bisa jadi karena memang lokasi rumah calon mempelai wanita yang sempit, sebenarnya kata Rientince bukan tidak ada, ada namun tak banyak. Soal pelaminan memang tidak terlihat jelang hari pernikahan.

 

Dalam kesempatan ini ia sebagai perangkat desa juga membantah isu bahwa mempelai wanita ini telah gagal menikah sebanyak empat kali, isu yang beredar itu ia bantah karena warga desa maupun perangkat desa mengetahui rencana pernikahan Dona, baru sekali ini saja. (*)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: