Resmi, Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia ke-10
Anwar Ibrahim saat melakukan tanda tangan di Istana Negara Malaysia, pada Kamis, 24 November 2022-@anwaribrahim-twitter--
Dalam pernyataan resmi Kerajaan, Anwar Ibrahim akan mengangkat sumpah sebagai Perdana Menteri ke-10 dijadwalkan sore ini pukul 05.00 di Istana Negara waktu setempat.
"Proses seterusnya ialah Istiadat Pengurniaan Surat Acara Pelantikan dan Istiadat Mengangkat Sumpah Jawatan dan Setia serta Sumpah Simpan Rahsia sebagai Perdana Menteri yang dijadualkan berlangsung pada jam 5.00 petang hari ini di Istana Negara," dikutip dari siaran pers Istana Negara.
Sebagaimana diketahui bahwa negeri jiran Malaysia pada Sabtu 19 November 2022 lalu telah menyelenggarakan Pemilihan Umum dimana koalisi Pakatan Harapan (PH) menjadi peraih kursi terbanyak parlemen dengan 82 kursi, disusul koalisi Perikatan Nasional (PN) dengan 73 kursi, koalisi Barisan Nasional (BN) dengan 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Warisan 3 kursi, independen 2 kursi, dan KDM serta PBM masing-masing 1 kursi.
Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, namun belum menjadikan Anwar Ibrahim otomatis sebagai Perdana Menteri. Hal tersebut dikarenakan syarat untuk membentuk kabinet pemerintahan adalah Partai/Koalisi atau Gabungan Partai/Koalisi yang mampu mencapai lebih dari 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keseluruhan kursi parlemen.
Setelah mendapat dukungan dari koalisi Barisan Nasional yang sebelumnya memutuskan menjadi Oposisi kemudian atas Titah Raja kemudian bersedia merubah haluannya untuk bergabung membentuk Pemerintahan Perpaduan bersama PH, akhirnya terpenuhinya syarat untuk PH yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim membentuk kabinet pemerintahan.
Tak hanya BN, koalisi GPS, GRS yang sebelumnya memutuskan bergabung dengan PN, juga ikut berubah haluan mengikuti titah Raja, dan menyatakan bersedia mengikuti apa yang diputuskan Raja.
Selain itu sebelumnya juga Partai Warisan juga menyatakan mendukung PH dan BN membentuk pemerintahan bersama, kemudian mengikuti pula anggota parlemen independen, dan anggota parlemen dari partai KDM, dan PBM. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: