Penonton Membludak Sebuah Konser Dihentikan Polisi
Ilustrasi penikmat konser di Jambi. Foto : Fathul Rahman--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Event konser musik Berdendang Bergoyang yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta dihentikan polisi.
Alasan polisi menghentikan konser ini karena kapasitas penonton yang datang melebihi batas aturan.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, Minggu 30 Oktober 2022 mengatakan, pihak kepolisian menilai kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload dan cukup membahayakan,
Konser Berdendang Bergoyang di Istora telah merekrut penonton hingga 21.000 lebih sementara kapasitas hanya bisa menampung 10.000 penonton.
"Istora itu maksimal 10.000 orang, tapi hasil pantauan kami 21.000 lebih penonton, jadi kita hentikan secara terpaksa kegiatannya," ucapnya.
Kata Komaruddin pihak kepolisian telah mencabut izin kegiatan yang berarti hari ketiga festival musik ini dibatalkan.
"Acaranya sampai besok, tapi untuk sekarang izinnya kami cabut. Kami tidak izinkan," tukasnya pagi Minggu.
Tragedi Over Kapasitas Berujung Kematian
Tadi malam Minggu (30/10), tragedi pesta halloween di Itaewon Korea Selatan menelan korban hingga 146 nyawa
Dilansir Jambi Ekspres dari BBC, jumlah korban yang tewas mencapai 146 orang sementara yang luka-luka 150.
Tragedi angka kematian yang sangat luar biasa ini bermula dari pelaksanaan pesta halloween di kawasan Itaewon di ibukota Korea Selatan.
Setelah lama stop, ini menjadi pesta perdana halloween sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.
Semula pesta berjalan dengan lancar. Para pengunjung berpakaian halloween dan horor datang sejak sore. Kian malam kian ramai.
Semakin padat pengunjung, pada pukul 22.20 kondisi kian tak terkontrol. Jalanan yang sempit dan ada tanjakan, membuat ada pengunjung yang terjatuh.
Pengunjung yang jatuh menimpa pengunjung lain yang ada di bawahnya. Keadaan kian mengerikan, petugas juga berusaha menarik para korban yang jatuh dan pingsan di tengah kerumunan.
Guna menangani tragedi ini, pemerintah setempat menurunkan 140 ambulance guna mengevakuasi korban.
Itaewon memang terkenal sebagai pusat pelaksanaan halloween di ibukota Korea Selatan. Setiap tahun event halloween menjadi agenda Itaewon untuk menarik minat pengunjung dan wisatawan.
Insiden mematikan Minggu ini terjadi karena banyak korban yang terinjak-injak saat acara berlangsung.
Bagian pemadam kebakaran Choi Seong Beom kepada media setempat mengatakan, korban terinjak-injak hingga terluka, kekurangan oksigen dan tewas.
TV lokal dan media setempat memperlihatkan deretan ambulance yang mengular melakukan evakuasi dengan jumlah personil polisi yang padat serba tim kesehatan yang sibuk memindahkan jenazah denga tandu maupun korban yang masih hidup.
Korban juga terlihat tergeletak di jalan dan menjadi pemandangan mengerikan di saat momen halloween.
Sementara itu KBRI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto mengatakan, dalam tragedi itu terdapat dua warga negara asing. Namun KBRI telah melakukan pendataan, ternyata dua korban WNA yang meninggal itu dipastikan bukan dari Indonesia. “Kedua orang tersebut bukan WNA,” kata Gandi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: