Tangan Kapolri Gemetar Usai Presiden Jokowi Kritisi Polisi
Tangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gemetar saat memberi keterangan pers usai polisi dikritisi Presiden Jokowi. --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampil tak biasa saat memberikan keterangan pers usai pertemuan seluruh Kapolda, Kapolres dan pejabat Polri di istana Presiden Jumat (14/06).
Video tangan Kapolri yang gemetar sambil memegang buku kecil sebagai catatannya di podium pun viral. Ketika itu Kapolri menyampaikan kepada media terkait arahan presiden pada tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri yang menurun.
“Hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terkait gaya hidup dan pelanggaran,” ujar Kapolri.
Sebelumnya Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kepolisian di Istana Negara pada Jumat, 14 Oktober 2022.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi kerja saat menangani COVID 19 yang hasilnya sangat signifikan.
Namun, di sisi lain, Jokowi mengkritisi sejumlah hal, di antaranya gaya hidup mewah pejabat di Polri yang menjadi sorotan.
Presiden mengapresiasi kinerja Polri, TNI, Jajaran Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat yang telah membantu menangani Pandemi Covid 19.
Menurut Presiden Joko Widodo, munculnya kasus Ferdy Sambo membuat kepercayaan masyarakat terhadap polri jatuh ke angka yang rendah dibanding institusi yang lainnya.
“Tetapi ada peristiwa FS Runyam semuanya, dan jatuh ke angka yang paling rendah, dulu dibanding institusi yang lainnya tertinggi sekarang jadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras yang saudara-saudara harus lakukan semua,” ujarnya.
“Itu lah pekerjaan berat yang saudara-saudara yang harus kalian kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada polri. Di tengah situasi yang tidak mendukung saat ini, kita tahu semua negara sedang sulit, dunia sedang sulit, kita ini menahkodai negara ini juga menghadapi gelombang dan badai dari ekonomi global yang tidak gampang," sambungnya.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh jajaran Polri untuk memperhatikan gaya hidup di situasi yang sulit saat ini.
Dia mengatakan kepada perwira Polri untuk tidak menonjolkan gaya hidup yang mewah dan melakukan gagah-gagahan akan mengakibatkan kecemburuan sosial.
“Saya ingatkan masalah gaya hidup jangan sampai di situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi hati-hati, saya ingatkan Kapolres, Kapolda, dan seluruh pejabat utama perwira tinggi harus ngerem total masalah gaya hidup, jangan gagah-gagahan karena punya mobil yang bagus, atau punya motor gede yang bagus, hati-hati saya ingatkan, masa yang lalu-lalu sudah usai," tegasnya.
Jokowi melihat, kemajuan teknologi mengakibatkan interaksi sosial berubah total. Menurutnya, pribadi sekarang bisa menjadi surat kabar ataupun media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku sehari-hari seperti apa.
“Teknologi saat ini menyebabkan interaksi sosial berubah total, bukan hanya televisi, media cetak, media online, pribadi-pribadi kita sekarang bisa menjadi surat kabar, dan bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku-perilaku sehari-hari seperti apa, meskipun sembunyi-sembunyi," ujarnya.
"Saya terlalu banyak mendapatkan laporan sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri, misalnya, urusan mobil, motor gede, urusan sepatunya apa, bajunya apa dilihat masyarakat sekarang ini, itu yang harus kita mengerti dalam situasi dunia yang penuh dengan keterbukaan," sambungnya.
Dia mengatakan keluhan masyarakat terhadap Polri itu karena adanya pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan dan gaya hidup mewah ini menjadi pekerjaan semua anggota Polri untuk bisa mengembalikan kepercayaan rakyat kembali.
“Dan Keluhan masyarakat terhadap anggota Polri kita, ini tugas saudara- saudara semuanya. Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri 29.7 persen ini sebuah persepsi karena pungli, tolong anggota semua diredam untuk ini, sewenang-wenang ini juga tolong diredam pada anggota Polri, mencari-cari kesalahan dan hidup mewah yang sudah saya tadi saya sampaikan," tuturnya.
Jokowi menambahkan, Polri adalah penegak hukum yang dekat dengan masyarakat, paling sering berinteraksi kepada rakyat.
Dia mengingatkan kepada seluruh anggota Polri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan memberikan rasa aman dan nyaman.
“Polri penegak hukum yang paling dekat dengan masyarakat, paling sering berinteraksi dengan rakyat, ingatkan seluruh anggota-anggota, ingatkan yang berkaitan dengan seluruh pelayanan masyarakat, rasa aman dan nyaman Masyarakat jangan sampai hilang, apapun polri adalah pengayoman masyarakat, hal-hal yang kecil tolong dilayani dengan betul-betul, masyarakat kehilangan sesuatu harus direspon dengan cepat sehingga rasa mengayomi dan rasa aman itu ada,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: