What If pt.2: “Kanak – Kanak itu selalu Menyenangkan”

What If pt.2: “Kanak – Kanak itu selalu Menyenangkan”

Ari Hardianah Harahap--

“lebih baik memukul daripada dipukul,”

-Riana-

>>>***<<<

“Ssshh, pelanlah sedikit.”

“Ini terasa lebih seperti kau ingin memperparah dibanding ingin mengobati,” lanjut Orion. 

“Aww… kau ikhlas tidak sih?”

“Hei! Ini sakit,”

“Jangan terlalu kuat menekannya, perih tau!”

Riana hanya mengerlingkan matanya mendengarkan ocehan Orion selama dia mengomperes lebam di wajah Orion dan mengolesi salep di sudut bibir Orion yang robek. 

Riana meringis pelan melihat lebam dan luka di wajah Orion. Ayolah, yang benar saja. Riana tidak merasa mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memukul Orion, dia hanya sedikit kelepasan saja dan dampaknya benar – benar parah di wajah Orion.

“Selesai!” Ucap Riana lega. Sangat menyebalkan mendengar keluhan Orion sedari tadi, belum lagi Orion masih menatapnya dengan tatapan permusuhan dan aura yang menguar terasa sangat mencekam. Awalnya Riana berniat mengabaikan itu hingga akhirnya dia mengalah untuk meminta maaf.

“Baiklah, aku minta maaf untuk yang tadi,” ujar Riana pelan bahkan terkesan seperti berbisik.

Orion melirik Riana sekilas disampingnya, seperti hari – hari sebelumnya, Riana akan tetap sama. Memang tidak bisa dikatakan jika Riana dan Orion bersama tidak akan ada pertengkaran, hampir disetiap kebersamaan mereka selalu diisi dengan pertengkaran dan perdebatan, dari itu masalah kecil hingga masalah besar yang terkadang benar – benar tidak masuk akal.

Setiap pertengkaran mereka, maka dipastikan Riana tidak akan pernah absen untuk memukul Orion, percayalah luka yang diwajah Orion saat ini tidak seberapa dengan Riana yang pernah mematahkan tangan kanannya setengah tahun lalu. Walau begitu, Riana juga tak pernah melawatkan harinya untuk merawat Orion dan menemani Orion di setiap waktunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: