What If pt.2: “Kanak – Kanak itu selalu Menyenangkan”

What If pt.2: “Kanak – Kanak itu selalu Menyenangkan”

Ari Hardianah Harahap--

Kali ini Orion yang kalang kabut, dia tidak berharap respon Riana akan seperti ini. Dia pikir Riana tidak akan peduli mengingat dirinya dan memilih marah lalu mengabaikkannya. Jika seperti ini dirinya yang merasa sangat bersalah.

“Hei, jangan menangis! Aku tidak serius mengatakannya. Jangan menangis!” Ujar Orion sambil mengipasi wajah Riana dengan tangannya, entah apa gunanya.

Riana semakin menangis dan Orion semakin dibuat kalap, jika begini Orion janji tidak akan pernah begitu lagi pada Riana seumur hidupnya.

Orion tidak tahu bagaimana ia harus membuat Riana tenang, hingga satu ide terpintas di kepala Orion.

“Need a hug?” Tanya Orion,

Mendengar pertanyaan Orion, Riana hanya menatap Orion, tidak menjawab hanya masih terus menangis dan akhirnya Orion sendirilah yang berinisiatif untuk memeluk Riana.

“Hei Medusa, bukankah ini terlalu klise untuk kita, bahkan umur kita baru sebelas tahun.” Ujar Orion masih memeluk Riana dan mengusap rambut Riana.

“Diam kau!” Ucap Riana, masih sedikit sesegukan sisa tangisnya.

“Apakah kita akan jatuh cinta lalu menikah hanya karena sebuah pelukan di masa kecil?” Tanya Orion sambil terkekeh kecil.

“masih 6 tahun lagi untuk 17 tahun, minimal itu umur yang pas untuk merasakan apa itu cinta?” jawab Riana masih sedikit terisak.

“Apa salah jika sekarang?”

“Tidak, hanya saja tidak bagus untuk kita”

“hanya untuk kau Medusa, tidak untukku,”

Riana melepaskan pelukan Orion dan menata Orion sinis,

“Aku tidak ingin orang – orang menggunjingku dengan kata kata ‘masih kecil sudah mikir begituan’ lagipula itu tidak dibenerkan menurut ku,” ucap Riana dengan tangan yang bersedakap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: