Kepala Nupur Sharma Diancam Dipenggal, Buntut Hina Nabi Muhammad SAW

Kepala Nupur Sharma Diancam Dipenggal, Buntut Hina Nabi Muhammad SAW

Seorang ulama bikin sayembara untuk kepala Napur Sharma ditangkap oleh pihak berwajib.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Mantan jurubicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP), Nupur Sharma, ternyata masih menjadi sorotan warga di seluruh dunia, utamanya di India. Hal itu buntut dari pernyataannya yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.

 

Kekinian, seorang pria mengancam akan memenggal kepala Nupur Sharma. Ancaman penggal kepala itu disampaikan pemuda tersebut dalam bentuk tayangan video yang diunggah ke media sosial, YouTube.

 

Setelah video itu beredar luas, aparat kepolisian India langsung bergerak cepat dengan menangkap pemuda tersebut di Kashmir, India. Sementara video ancaman yang telah beredar di YouTube kemudian ditarik

 

"Video yang beredar di YouTube itu telah ditarik oleh pihak berwenang," kata pejabat berwenang, Minggu (12/6).

 

Langkah itu diambil sebagai salah satu upaya meredam kerusuhan yang meluas di negara itu. Warga Muslim telah turun ke jalan-jalan untuk memprotes komentar anti Islam oleh dua anggota partai BJP, partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi.

 

BJP sendiri telah menonaktifkan juru bicara Nupur Sharma dan memecat petinggi partai lainnya, Naveen Kumar Jindal, atas komentar kontroversial mereka tentang kehidupan pribadi Nabi Muhammad.

 

Polisi telah mengajukan tuntutan kepada dua mantan petinggi BJP itu. Komentar kedua orang itu juga telah mengundang kemarahan sejumlah negara Muslim, menciptakan tantangan diplomatik sangat besar bagi pemerintahan Modi.

 

Negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Iran –mitra-mitra dagang utama India– telah menyampaikan protes lewat perwakilan diplomatik mereka dan menggunakan media sosial untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.

 

Kementerian luar negeri India mengatakan pekan lalu bahwa cuitan dan komentar di media sosial tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Bentrokan yang dipicu oleh komentar penghinaan itu marak terjadi di seluruh India.

 

Sejumlah kalangan di komunitas Muslim minoritas memandang komentar itu sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan pemerintah BJP dalam berbagai isu, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian hijab.

 

Dua remaja tewas ketika para pemrotes bentrok dengan polisi di kota Ranchi pekan lalu. Kerusuhan sporadis di negara bagian Uttar Pradesh memaksa polisi untuk menangkap lebih dari 300 orang.

 

Di negara bagian Bengal Barat, pihak berwenang menggunakan undang-undang darurat untuk melarang orang berkumpul di ruang publik di distrik industri Howrah sampai 16 Juni.

 

Sedikitnya 70 orang ditangkap atas tuduhan terlibat kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum. Layanan internet dimatikan selama lebih dari 48 jam setelah terjadi kekerasan di tengah masyarakat.

 

Pemimpin BJP telah mengeluarkan perintah kepada beberapa anggota senior untuk "sangat berhati-hati" saat berbicara tentang agama di ruang publik dan pemerintah terus memperketat keamanan publik. (fin/zul)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: