RSUD Rugi Rp 7, 3M
Stok Obat hanya untuk 3 Hari
JAMBI- Kebakaran yang melanda ruang farmasi atau gudang obat-obatan di RSUD Raden Mattaher menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah. Setidaknya, Rp 7, 3 M ditaksir menjadi kerugian dalam bencana kebakaran kali ini.
Direktur Utama RSUD Raden Mattaher, Ali Imron mengatakan, kerugian itu diantaranya Rp 1, 7 Miliar (M) untuk bahan non medic dan Rp 5, 6 M untuk bahan medic seperti obat-obatan, cairan infus dan sejenisnya. “Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 7, 3 Miliar,” kata Ali Imron.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, langsung meninjau lokasi kebakaran di RSUD tersebut. Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, obat-obatan tak boleh sampai putus. “Diperkirakan 3 hari ke depan tak ada masalah,” ungkapnya.
Disampaikan Gubernur, Dirut RSUD RM sudah memanggil beberapa agen obat-obatan untuk rapat koordinasi untuk mengantisipasi adanya kelangkaan obat di RSUD RM. “Sehingga 3 hari ke depan nanti sudah bisa ditanggulangi dan saya juga akan pelajari, ini kan semacam emergency, kalau bisa kita gunakan dana APBD kenapa tidak,” ujarnya.
“Sebab obat ini, pengadaannya menggunakan APBD. Nanti dipelajari dari sisi aturan keuangan dan akan konsultasi juga dengan BPK dan BPKP untuk membeli obat lagi. Ini kan tak terduga, force major juga. Jadi sudah dilaporkan ke polsek dan polres akan melakukan pengecekan,” sebutnya.
Lalu, kapan pembangunan ulang gudang obat-obatan itu akan dilakukan? Dia menjelaskan, pembangunannya sudah diprogramkan. “Pembangunan ini sudah diprogram pada 2015, sebab ini gedung lama sudah berusia 25 tahun,” tukasnya.
Ditegaskannya, Dirut RSUD RM sudah diperintahkan untuk melapor kepada pihak berwjib dan membuat BAP. Ini untuk menghindari adanya pikiran jika kebakaran itu disengaja. “Saya sudah beri petunjuk untuk lapor kepada polisi dan dibuat berita acaranya. Jangan ada penafsiran nantinya ada macam-macam, seolah ada yang disengaja dan sebagainya,” cetusnya.
Di kesempatan berbeda, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi juga melakukan sidak ke lokasi itu. Ketua KOmisi IV, Bambang Bayu Suseno, Wakil Ketua Komisi IV, Harbeng Masni dan Sekretaris Komisi IV, Nur Tri Kadarini meninjau lokasi kebakaran tersebut.
BBS, kepada sejumlah wartawan mengatakan, penyebab ke bakaran hingga saat ini memang belum diketahui. “Yang jelas stok obat dan peralatan medis untuk menjaga pelayanan masyarakat harus dipastikan supaya pelayanan tak terganggu baik ketersediaan obat maupun peralatan medis yang tersimpan dan terbakar,” ujarnya.
“Lalu kami berharap jika kekurangan obat akibat ini, RS segera koordinasi agar tidak terputusnya pelayanan kepada pasien RS. Lalu kami mendukung untuk persiapan perencanaan dan diharapkan untuk gedung gudang ini perlu yang lebih bagus dan banyak alat medis yang rentan,” tambahnya.
Dia menegaskan, dalam penyediaan obat yang hangus terbakar, jika dimungkinkan bisa menggunakan dana BLUD. “Kalau ada dana BLUD untuk mengantisipasi agar jangan sampai ada obat yang putus sehingga kami memastikan itu. Jadi pelayanan jangan sampai terganggu. Alokasikan anggaran BLUD untuk pengadaan obat bisa dilakukan,” tegasnya.
3 Saksi Diperiksa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: