Beras Impor 500 Ribu Ton Lama datang
Importir butuh kumpulkan beras dan 25 kapal pengangkut
JAKARTA - Impor beras yang dibuka pemerintah untuk stabilkan harga dan menambah stok tidak bisa selesai dalam waktu dekat. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan para pemenang tender butuh waktu mendapatkan beras 500 ribu ton dan mengangkutnya ke Indonesia.
Darmin menuturkan saat ini proses impor beras impor itu sedang dalam proses. Proses tersebut dimulai dari lelang terbuka yang diadakan oleh bulog. Pemenang tender yang diadakan oleh Bulog memang bisa dalam waktu dekat diketahui. Setidaknya butuh waktu dua atau tiga hari bisa selesai proses lelang tersebut.
”Kalau itu udah selesai (lelang, red), tinggal proses mencari (beras) mereka di sana. Mereka kan tidak punya juga (stok beras), ada digudang 100 ribu ton misalnya. Enggak ada,” ujar Darmin usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin (17/1).
Importer pemenang lelang itu perlu waktu berhari-hari untuk mengumpulkan beras hingga 500 ribu ton. Biasanya stok sebanyak itu juga harus didapatkan tidak hanya dari satu tempat saja, tapi dari berbagai tempat berbeda. ”Abis itu kapal juga tidak ada nongkrong di situ,” ungkap dia.
Selain itu, menurut Darmin, kapasitas kapal untuk mengangkut beras itu juga terbatas. Dia menyebutkan kapal-kapal pengangkut itu punya kapasitas mulai 20 hingga 30 ribu ton tiap kapal.
”Berarti kalau 500 ribu ton itu 25 kapal. Jadi jangan kemudian kalian mengharapkan semingu sampai sini, enggak akan,” tegas mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Impor setengah juta ton beras itu ditujukan untuk menekan harga beras. Hingga kemarin (17/1), data dari Kementerian Perdagangan harga beras medium Rp 11.334 per kilogram. Harga itu naik tipis dari harga pada Selasa (16/1) Rp 11.291 perkilogram. Sedangkan harga beras pada Senin (15/1) Rp 11.270 perkilogram.
Lebih lanjut, lulusan program doktor Paris-Sorbonne University itu menuturkan perjalanan kapal pun diperkirakan butuh waktu hingga lima hari. Sebelumnya para importer harus mengemas beras tersebut dalam karung-karung sak. Sedangkan dana untuk pengadaan beras itu menggunakan dana dari Bulog. ”Bulog itu punya duit banyak. kaliin aja 500.000 kali USD 400 dolar yah,” tambah dia.
Sebelumnya, secara resmi Bulog telah membuka lelang itu pada awal pekan ini. Bulog mensyaratkan peserta lelang harus berasal dari negara tujuan impor, yakni Thailand dan Vietnam. Mereka ingin menghindari kegaduhan dalam proses impor.
Perusahaan importir itu juga harus punya pengalaman perdagangan antarnegara yang punya track record yang bagus. Selain itu, yang diperbolehkan ikut lelang adalah asosiasi dari negara tersebut.
(jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: