>

Melirik Pembuatan Motor Classic Custom di DYR Custom

Melirik Pembuatan Motor Classic Custom di DYR Custom

Bisnis pembuatan motor classic di Jambi masih menjanjikan.  Itu diakui DYR. Ia rela banting stir dari pembuat tralis ke pembuat motor classic.

ZAINUR RIZAL

MODIFIKASI sepeda motor memang tak ada habisnya. Baik remaja maupun orang tua. Banyaknya peminat motor classic membuat orang tak segan beralih profesi untuk berkecimpung dalam dunia otomotif ini.

DYR (Dier,red) begitu Ia akrab disapa rekan-rekanya. Dia merupakan pemilik bengkel motor DYR Custom yang beralamat di Jalan Wali Songo, RT 35, Kenali Besar, tepatnya di sebelah Rumah Sakit Jiwa Jambi.

Di tangan pria kelahiran 9 November ini motor-motor tua bisa lebih menarik. Pelanggan hanya bermodalkan mesin motor. Dengan biaya Rp 20 Juta bisa memesan bentuk motor sesuai dengan keinginan. “Kalau harga sebenarnya bisa nego, tergantung bahan yang dibawa,” ujarnya.

Bersama 3 orang karyawannya, pria 28 tahun ini bisa membentuk motor custom mulai dari japstyle hingga cooperr. Tergantung bagaimana keinginan pemesan custom motor.

Untuk bagian mesin, DYR memberikan kebebasan. Dia tidak menyediakan bagian yang satu ini. Menurutnya bagian ini merupakan selera pemilik.

Pembuatan semua aplikasi motor mulai dari tanki dan kerangka dilakukan di bengkel  berukuran 6 x 10 meter itu. Begitu juga dengan pengecatan dan perakitan. Pengerjaan dilakukan secara manual.

“Kalau perbaikan kita layani,”ungkapnya.

Dengan pengerjaan 2 minggu hingga 4 bulan. Ia memasang harga mulai dari Rp 8 juta dan maksimal Rp 20 juta. Dengan budget yang cukup mahal ini diberikan garansi 3 hari.

Ia awalnya pembuat tralisi. Bengkel miliknya melayani pembuatan pagar, pintu dan lainnya. Dia baru turun di dunia modifikasi motor 2 tahun belakangan ini. Ini bermula tahun 2016 Ia diminta rekanya untuk membuat kerangka motor.

Dari pembuatan itu temanya yang kala itu minta dibuatkan kerangka jenis retro merasa puas. Dari mulut ke mulut temanya mempromosikan bengkelnya untuk pembuatan rangka.

“Sejak itu mulai banyak yang pesan karena ada peluang makanya Saya tekuni,” ungkapnya.

Kurang dari dua tahun menjalani bisnis ini, sudah puluhan motor sudah dimodifikasi. Selama itu pula tidak ada kompalin dari pelanggan yang dilayani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: