>

Seratus Kepala Daerah Tandatangani Prukades

Seratus Kepala Daerah Tandatangani Prukades

JAKARTA – Lebih dari 100 Kepala Daerah dan 68 Perwakilan Perusahaan Swasta mengikat perjanjian kerjasama pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di Jakarta kemarin (8/3). Ada 200 lebih kerjasama yang ditandatangani dengan nilai sekitar Rp. 47 Triliun.

Prukades adalah satu dari empat  sektor strategis penyaluran dana desa (DD). Setiap daerah diwajibkan untuk menemukan dan memilih satu produk komoditas unggulannya untuk dikembangkan dengan support DD.

Dari ratusan kerjasama proyek yang ditandatangani. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) optimistis akan ada sekitar 10 juta tenaga kerja yang terserap.

Model kerjasamanya adalah Pemerintah Daerah mendorong skala produksi pedesaan. Sementara perusahaan swasta menjadi pembeli  tetap (off taker) produk-produk tersebut. Mekanisme ini juga dibantu oleh sektor perbankan untuk memberikan suntikan modal, investasi, serta jaminan paska panen. ”Investasi per-project-nya ada yang sampai Rp. 4 Triliun,” ujar Eko. 

Manfaat Prukades, kata Eko adalah menyatukan wilayah-wilayah yang  miskin untuk bisa mencapai skala produksi yang dibutuhkan.  Pemerintah memberikan bantuan insentif berupa bibit maupun alat mesin pertanian (alsintan) agar penduduk mau dan fokus menanam komoditas tertentu. ”Kalau skala ekonominya besar, dunia usaha dan perbankan tidak akan ragu untuk membantu,” kata Eko.

Contoh prukades yang telah dikembangkan adalah di Meilolo, Sumba Timur. Perusaahaan bekerjasama dengan Pemda untuk mengembangkan prduksi gula. ”Tahun 2019 kami harapkan untuk bisa memproduksi 200 ribu ton gula,” katanya.

Eko mengamanatkan para kepala daerah untuk memilih paling banyak 3 komoditas  andalan. ”Karena kalo terlalu banyak ga akan jalan juga,” kata politikus PKB ini.

Dalam melaksanakan program ini, Kemedes PDTT menggandeng kementerian terkait untuk menyumbang sesuai tupoksinya. Seperti Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyumbang bibit dan alsintan, Kementerian PUPR yang menyumbang perbaikan infrastruktur. Kementerian BUMN untuk kredit usahar rakyat (KUR) nya.

Sementara Dunia Usaha diuntungkan dengan mendapatkan pasar dan sumber yang tetap. Pemerintah, kata Eko juga akan memberikan insentif dalam bentuk lain. Produksi di desa akan ditopang oleh Dana Desa. ”Desa dapat income, ada investasi, ada lapangan pekerjaan untuk banyak orang,” kata Eko.

Sekjen Kemendes Anwar Sanusi merinci sudah ada sekitar  355 kerjasama prukades yang dibuat. melibatkan 110 perusahan di  130 kabupaten. ”Jadi jumlah yang sangat besar dan masuk MURI,” kata Anwar.

Anwar menjelaskan, Kepala Daerah yang dipilih adalah mereka yang memiliki potensi dan inisiatif. Juga kemauan politik (political will)  Mereka yang sangat berinisiatif akan difasilitasi. Bentuk inisiatif ini diantaranya kesiapan data dan informasi. ”Sehingga kita hubungkan dengan swasta itu lebih gampang, udah ada data yang kuat sehingga prospektif usahanya. Berikut juga insentif daerah yang diberikan kepada pengusaha,” kata Sanusi.

 omoditas Prukades yang ditandatangani diantaranya adalah hortikultura, alpukat,  jambu mete, jeruk, strobveri, vanila, lada, rumput laut, cengkeh , kakao, dan  peternakan. ”Total investasi sekitar 34,5 T. kemudian total tenaga kerja  16,7 juta orang. Total pendapatan warga diperkirakan Rp. 29 triliun,” Jelas Sanusi.

(tau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: