JAKARTA – Pengamat politik Adi Prayitno menanggapi aksi Jokowi End Game yang sebelumnya dikabarkan bakal digelar di Jakarta, Sabtu (24/7). Adapun aksi itu faktanya tak terjadi dan hal tersebut sudah dipastikan pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

Terkait aksi tersebut, Adi mengatakan bahwa terdapat suatu kelompok yang memanfaatkan situasi darurat kesehatan untuk mendelegitimasi pemerintah.

Kelompok tersebut, kata Adi, aktif melakukan propaganda politik melalui media sosial dan hal itu dilakukan tiap saat. “Saat ini mobilisasi orang protes jalanan perkara sangat sulit. Apalagi di tengah pandemi orang takut ke luar rumah. Karenanya, kelompok ini memilih melakukan agitasi dan propaganda politik melalui medsos yang mudah menjangkau seluruh lapisan,” kata Adi kepada JPNN.com, Minggu (25/7).

Adi menambahkan bahwa kelompok itu bertujuan meruntuhkan kredibilitas pemerintah. Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu pun tidak menjelaskan secara detail sosok aktor dibalik aksi Jokowi End Game.

Namun, lanjur Adi, yang pasti kelompok itu bukan berasal dari partai politik (parpol). “Ekstra parlemen yang hanya punya kanal kritik melalui jalanan bukan forum resmi di DPR. Mereka bukan parpol tentunya. Yang jelas kelompok ini anti pemerintah sejak awal,” ujar Adi.

Turut diketahui, polisi telah menangkap dua orang terduga provokator seruan demo serentak 24 Juli 2021 di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Konon, aksi demo 24 Juli menolak PPKM itu juga bakal digelar secara serentak di sejumlah daerah di Jateng pada Sabtu (24/7).

Dua terduga provokator itu berinisial N dan B. Mereka disebut memiliki tugas masing-masing dalam merencanakan aksi demo tolak PPKM itu. (jpnn/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: